Sampah di Gunung Everest (foto: BBC)
Ottawa, Jurnas.com – Istana Malacañang memperingatkan Kanada tentang kemungkinan ketegangan dalam hubungan diplomatik jika tidak mau menindak penumpukan sampah di negara itu.
"Tujuh puluh tahun hubungan diplomatik antara kedua negara akan sia-sia jika Kanada tidak akan bertindak dalam urusan ini," ujar juru bicara kepresidenan Salvador Panelo dalam sebuah pernyataan Kamis (25/4).
Pernyataan ini muncul setelah Kedutaan Besar Kanada di Manila mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Ottawa telah bekerja tepat untuk menyelesaikan masalah ini.
Malacañang menggambarkan tanggapan Kanada "tidak jelas" sehubungan dengan pernyataan Presiden Rodrigo Duterte sebelumnya pada awal pekan ini.
Presiden memperingatkan Kanada bahwa dia akan pergi ke negara Amerika Utara itu untuk mengembalikan sampah mereka.
"Kami mencatat bahwa tanggapannya tidak sesuai dengan pernyataan kuat yang kami buat untuk tidak membuang sampah ke tanah kami," kata Panelo.
Panelo menekankan bahwa posisi pemerintah Filipina dalam pembuangan limbah Kanada di negara itu tidak dapat dinegosiasikan. "Mereka tidak bisa berlengah-lengah untuk mendapatkan mereka kembali. Itu harus mengambil mereka sebelum atau kita membuangnya kembali ke pantainya," tambahnya.
"Pembuangan sampah Kanada ke Filipina sangat mengganggu hubungan bilateral kita," menurut Malacañang.
Kedutaan Kanada sebelumnya mengatakan, Ottawa telah mengubah peraturan mengenai pengiriman limbah ke negara lain pada 2016.
"Kami berkomitmen bekerja sama dengan Pemerintah Filipina untuk memastikan bahan tersebut diproses dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Kedutaan Besar Kanada.
KEYWORD :Istana Malacañang Kanada Filipina