Sabtu, 23/11/2024 14:52 WIB

UNICEF: 20 Juta Anak-anak Tidak Melewatkan Vaksin

20 juta anak per tahun melewatkan vaksin campak di seluruh dunia dalam delapan tahun terakhir.

Vaksinasi kepada anak-anak (foto: The Nation)

New York, Jurnas.com - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengungkapkan bahwa lebih dari 20 juta anak per tahun melewatkan vaksin campak di seluruh dunia dalam delapan tahun terakhir.

"Virus campak akan selalu menemukan anak-anak yang tidak divaksinasi," kata Direktur eksekutif dana anak-anak PBB UNICEF, Henrietta Fore.

"Salah satu penyebab wabah campak global yang kita saksikan hari ini karena kelalaian selam bertahun-tahun yang lalu," sambungnya.

Laporan UNICEF mengatakan, sekitar 169 juta anak melewatkan vaksinasi campak antara 2010 dan 2017 - setara dengan 21,1 juta anak-anak rata-rata setahun.

Data Organisasi Kesehatan Dunia menyebutkan infeksi campak di seluruh dunia hampir empat kali lipat pada kuartal pertama 2019 dibandingkan periode yang sama pada 2018 menjadi 112.163 kasus.

Menurut UNICEF, pada 2017, sekitar 110.000 orang, kebanyakan dari mereka anak-anak, meninggal karena campak - naik 22 persen dari tahun sebelumnya.

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat membunuh dan menyebabkan kebutaan, tuli atau kerusakan otak. Campak saat ini lebih banyak di Amerika Serikat, Eropa, Filipina, Tunisia dan Thailand.

Dua dosis vaksin campak sangat penting untuk melindungi anak-anak dan WHO mengatakan cakupan vaksin 95 persen diperlukan untuk kekebalan tubuh terhadap campak.

Amerika Serikat saat ini berada di urutan pertama yang berjuang melawan wabah campak terbesar dalam hampir 20 tahun. Sebagian besar anak-anak melewatkan vaksin antara 2010 dan 2017, lebih dari 2,5 juta.

Berikutnya adalah Prancis dan Inggris, dengan masing-masing lebih dari 600.000 dan 500.000 anak yang tidak divaksinasi, pada periode yang sama.

Namun, di negara-negara miskin, situasinya lebih "kritis". Nigeria pada 2017, misalnya, memiliki jumlah anak terbanyak di bawah satu tahun yang tidak mendapatkan vaksin, hampir 4 juta. Diikuti India, dengan 2,9 juta, Pakistan dan Indonesia, masing-masing 1,2 juta, dan Ethiopia, dengan 1,1 juta.

Ukraina, Madagaskar dan India adalah yang terburuk terkena penyakit sejauh ini pada 2019.

Fore mengatakan campak "terlalu menular" penyakit untuk diabaikan, dan mendesak para pejabat kesehatan untuk berbuat lebih banyak untuk melawannya.

"Jika kita serius untuk mencegah penyebaran penyakit berbahaya namun dapat dicegah ini, kita perlu memvaksinasi setiap anak, di negara kaya dan miskin," katanya.

KEYWORD :

Vaksin Campak Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :