Direktur Kampanye TKN 01, Benny Rhamdani
Jakarta, Jurnas.com - Politikus Partai Hanura Benny Ramdhan menilai pernyataan Wiranto bahwa Hanura salah urus sehingga tak lolos ke DPR adalah ungkapan jahat yang tak pantas disampaikan sosok sekelas Wiranto.
"Itu pernyataan yang tidak etis dan bahkan jahat menurut saya. Apalagi pernyataan itu dilontarkan oleh seorang pemimpin yang mengaku sebagai pendiri partai," ujar Benny di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Benny yang juga Direktur Kampanye Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin mengingatkan, proses penghitungan suara masih berjalan, dan keputusan akhir juga belum diumumkan KPU terkait lolos tidaknya partai politik hasil pemilu 2019.
"Tapi Wiranto sudah mengeluarkan pernyataan yang secara tidak langsung itu men-downgrade semangat dan militansi kader di bawah, yang hingga hari ini sedang berjuang melalukan pengawalan penghitungan suara di semua tingkatan di seluruh tanah air," keluhnya.
Menurut Benny, pernyataan Wiranto patur dicurigai memiliki motif tertentu. Selain tak etis dan jahat, Wiranto juga ditengarai bagian dari pihak yang sengaja ingin menurunkan perolehan suara Hanura.
"Saya wajib curiga jangan-jangan Wiranto adalah bagian dari orang yang terlibat langsung dalam urusan untuk menurunkan perolehan suara Hanura. Sehingga dia mengambil bagian penting sebagai orang yang kemudian menyampaikan pernyataan ke publik lebih awal sebelum perhitungan selesai," tegas Benny.
Kalau tidak terlibat sebagai pelaku yang menurunkan perolehan suara Hanura, lanjut Benny, jangan-jangan Wiranto adalah orang yang bertepuk tangan dan bersyukur atas perolehan suara Hanura di pemilu 2019.
"Jadi pernyataan itu jelas-jelas mendelegitimasi Hanura. Ini perbuatan jahat, yang tidak layak, tidak patut, dilakukan oleh pemimpin yang mengaku sebagai pendiri partai," tegasnya.
Lantas, apa motof Wiranto? Benny menduga bahwa Menkopolhukam itu menjadi aktor yang bermain dalam konflik kepengurusan Hanura.
"Sejak konflik Hanura terjadi kan patut dicurigai dan diduga beliau aktor yang menginginkan kembali Hanura diambil alih dari tangan Pak OSO," tuntas Benny Ramdhani.
Benny Ramdhani Wiranto Jahat Downgrade Hanura