Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump (Foto: Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - Rusia meminta Amerika Serikat untuk menghentikan "politik pemerasan" setelah Washington memberlakukan sanksi terhadap Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza dalam upaya untuk menekan Presiden Nicolas Maduro untuk mundur.
"Kami mendesak Amerika Serikat untuk kembali ke ranah hukum internasional, mengakhiri politik pemerasan dan berhenti memprovokasi ketegangan di Venezuela dari luar negeri," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, dikutip PressTV.
Sebelumnya pada hari itu, Departemen Keuangan AS dalam sebuah pernyataan mengumumkan daftar sanksi terhadap Arreaza serta seorang hakim senior Venezuela, Carol Padilla, dituduh oleh Washington memiliki peran dalam krisis yang sedang berlangsung di negara Amerika Latin tersebut.
Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan dalam pernyataannya bahwa setiap aset AS yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung oleh dua pejabat Venezuela akan diblokir.
Venezuela berada dalam kekacauan politik sejak tokoh oposisi yang didukung AS Juan Guaido menyatakan dirinya "presiden sementara" pada akhir Januari.
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang segera mengakui proklamasi diri Guaido, sejak itu telah meningkatkan tekanan ekonomi pada Caracas dan telah berulang kali mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk menggulingkan pemerintahan Maduro.
Washington juga telah menyita aset minyak Venezuela yang berbasis di AS dalam upaya untuk menyalurkan pendapatan dari mereka ke Guaido.
Diterjang Rudal Rusia, Rumah Sakit Kyiv Batal Direnovasi karena Terindikasi Tender Curang
Selain itu, Washington telah mendorong negara-negara lain untuk menjatuhkan sanksi pada administrasi Maduro dan mengurangi hukuman pada pejabat Venezuela yang mengakui Guaido.
"Washington telah berulang kali menunjukkan penolakan kategoris untuk mengadopsi metode negosiasi untuk menyelesaikan situasi," kementerian luar negeri Rusia lebih lanjut mengatakan pada hari Jumat, mengecam sanksi terbaru Arreaza upaya brutal untuk menekan pemerintah negara ini dan rakyat Venezuela.
Washington sebelumnya mengatakan setiap aset Amerika di Arreaza akan diblokir.
Maduro berulang kali menuduh Washington secara terbuka mendorong kudeta di negara Amerika Latin yang kaya minyak itu dengan menyita aset minyak negara yang berpusat di AS dan menyalurkannya ke Guaido.
Caracas menuduh Washington mengobarkan perang ekonomi, yang menyebabkan hiperinflasi dan meluasnya kekurangan makanan dan obat-obatan di Venezuela.
Rusia dan Cina seperti banyak negara lain mendukung pemerintahan Maduro yang terpilih, yang menyebut Guaido sebagai "boneka" Washington.
Rusia, sekutu dekat Venezuela, secara vokal menentang langkah-langkah AS melawan Venezuela dan menuduh Washington berupaya mengorganisir kudeta di sana yang melanggar Piagam PBB.
KEYWORD :Amerika Serikat Rusia Venezuela