Sabtu, 23/11/2024 13:53 WIB

FIFA akan Temui Kelompok HAM terkait Penambahan Klub Piala Dunia 2022

Pertemuan itu setelah badan pengatur sepak bola (FIFA) berusaha untuk memasukkan setidaknya satu klub lagi di Negara Teluk itu untuk meningkatkan jumlah dalam turnamen tersebut.

Kantor Federasi Sepakbola Dunia (FIFA)

Doha, Jurnas.com - Federasi Sepak Bola Internasional  akan mengadakan pertemuan dengan kelompok Hak Asasi Manusi (HAM) untuk membahas isu-isu terkai penambahan klub dalam Piala Dunia 2022 di Qatar.

Pertemuan itu setelah badan pengatur sepak bola (FIFA) berusaha untuk memasukkan setidaknya satu klub lagi di Negara Teluk itu untuk meningkatkan jumlah dalam turnamen tersebut.

Jumlah sementara yang akan berlaga dalam piala bergensi itu sebanyak 32 tim dengan delapan stadion dalam radius 48 km. Namun, Presiden FIFA Gianni Infantino, berharap mendapatkan persetujuan pada Juni untuk mebambah klub dari 32 menjadi 48 tim.

Sebuah studi kelayakan FIFA telah menentukan bahwa jumlah pertandingan dari 64  menjadi 80 akan membutuhkan dua stadion di setidaknya satu negara lagi di wilayah tersebut.

Sekretaris Jenderal FIFA, Fatma Samoura menulis kepada Amnesty International dan aktivis lainnya pada Sabtu (27/4) bahwa proses ini juga mencakup penilaian risiko HAM dan peluang potensial yang terkait dengan kemungkinan penambahan jumlah klub.

"Dalam hal itu, kami menantikan panggilan konsultasi bilateral dengan banyak dari Anda dalam beberapa hari dan minggu mendatang," katanya, dilansir Al Jazeera, Sabtu (27/4).

FIFA mempertahankannya bekerja sama dengan Qatar pada kelayakan turnamen 48 tim, tetapi konsep ini terperosok dalam kompleksitas yang berasal dari boikot Doha oleh beberapa tetangga Teluk.

Kuwait dan Oman dua negara muncul sebagai opsi untuk menggelar Piala Dunia 2022, tetapi Oman mengatakan tidak tertarik untuk menyelenggarakan pertandingan di pameran FIFA.

Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad International Stadium memiliki 60.000 kursi tetapi Stadion Sabah Al-Salem hanya memiliki 26.000 kursi dan membutuhkan peningkatan.

Sementara itu, negara tetangga Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab telah memberlakukan embargo darat, laut, dan udara di Qatar sejak Juni 2017, dan telah melarang warga Qatar memasuki negara mereka.

Awal tahun ini, seorang warga negara Inggris mengatakan dia dilecehkan oleh otoritas Emirat dan kehilangan makanan, air, dan tidur setelah dia dipenjara karena mengenakan kaos sepak bola Qatar selama Piala Asia AFC.

Menunjukkan simpati kepada Qatar berpotensi dikenakan hukum di Emirates yang kaya minyak, dengan pelanggar menghadapi hukuman penjara hingga 15 tahun.

KEYWORD :

Piala Dunia 2022 Qatar FIFA Gianni Infantino




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :