Sabtu, 23/11/2024 09:55 WIB

Putin Kecam Hukuman AS terhadap Agen Rusia Maria Butina

Putin mengatakan hukuman itu tampak seperti upaya aparat penegak hukum dan peradilan AS untuk menyelamatkan muka.

Presiden Rusia Vladimir Putin (Foto: Mikhail Metzel/TASS )

Moskow, Jurnas.com - Presiden Vladimir Putin mengecam pengadilan Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan vonis hukum penjara terhadap agen Rusia, Maria Butina. Ia menyebut kebijakan tersebut sebagai parodi keadilan.

Pernyataan Putin pada Sabtu (27/4) itu datang sehari setelah pengadilan Washington menghukum Butina 18 bulan penjara diikuti oleh deportasi. Warga asli Siberia itu mengaku bersalah atas satu tuduhan konspirasi untuk bertindak sebagai agen pemerintah asing tanpa mendaftar.

Berbicara di Beijing, Putin mengatakan hukuman itu tampak seperti upaya aparat penegak hukum dan peradilan AS untuk menyelamatkan muka.

"Ini keterlaluan. Itu, sebenarnya, sewenang-wenang. Tidak jelas apa dia dihukum atau kejahatan apa yang dia lakukan," tegas Putin.

"Mereka menangkapnya dan memenjarakan gadis itu. Tetapi tidak ada apa-apa padanya, jadi, agar tidak terlihat benar-benar bodoh, mereka memberinya, memperbaikinya, dengan hukuman 18 bulan untuk menunjukkan bahwa ia bersalah atas sesuatu," sambungnya.

Pada Jumat (26/4), Butina memohon belas kasihan kepada hakim AS dan menyatakan penyesalannya karena berkonspirasi dengan seorang pejabat Rusia menyusup ke kelompok hak senjata dan mempengaruhi para aktivis konservatif AS dan Republik.

Penahan itu membuatnya menjadi satu-satunya orang Rusia yang ditangkap dan dihukum dalam tiga tahun investigasi atas dugaan campur tangan Moskow dalam pemilihan presiden AS 2016.

Pemimpin kelompok kecil hak-hak senjata Rusia, 30 tahun menggunakan hubungannya dengan Asosiasi Senapan Nasional untuk membangun jaringan kontak kuat Republik.

Jaksa mengatakan sementara Butina tidak terlibat dalam spycraft, tetapi bekerja di belakang layar untuk membuat terobosan dalam lingkaran politik konservatif dan mempromosikan hubungan AS-Rusia yang lebih hangat dan mengatur makan malam di Washington, DC, dan New York City dan menghadiri acara untuk bertemu politisi terkemuka.

Kasus Butina terpisah dari penyelidikan Penasihat Khusus Robert Mueller tentang dugaan campur tangan Moskow dalam pemilihan AS.

KEYWORD :

Rusia Vladimir Putin Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :