Sabtu, 23/11/2024 19:46 WIB

Filipina Tak Khawatir Jebakan Pinjaman China

Penandatanganan 19 investasi baru dan perjanjian perdagangan berlangsung di Grand Hyatt Hotel Beijing di sela-sela Forum Belt and Road kedua yang diprakarsai oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Mata uang China, Yuan (Foto: iStock)

Manila, Jurnas.com - Menteri Perdagangan Filipina, Ramon Lopez mengatakan seharunya tidak perlu mengkhwatirkan kesepakatan yang ditandatangani Manila dan Beijing di sela kunjungan Presiden Rodrigo Duterte baru-baru ini ke China.

Lopez mengklarifikasi bahwa 19 kesepakatan dengan nilai USD12 miliar yang ditandatangani oleh kedua negara minggu lalu adalah kesepakatan "business-to-business".

"Kesepakatan itu diharapkan mampu menghasilkan 21.000 pekerjaan untuk warga Filipina," ujar Lopez, seperti dilansir Philstar.

Penandatanganan 19 investasi baru dan perjanjian perdagangan berlangsung di Grand Hyatt Hotel Beijing di sela-sela Forum Belt and Road kedua yang diprakarsai oleh Presiden Tiongkok Xi Jinping.

"Tidak ada alasan untuk khawatir dengan kesepakatan dengan China. Kesepakatan antara 19, itu bukan pemerintah, business-to-business. Ini kombinasi ekuitas, tidak semua pinjaman," kata Lopez.

Meskipun saat ini Duterte dan China berhubungan erat, Filipina memiliki sejarah panjang ketegangan tentang Laut Cina Selatan yang kaya sumber daya.

Para kritikus memperingatkan bahwa Filipina bisa menjadi korban berikutnya dari “debt trap” China yang membuat Beijing bisa mengambil aset strategis negara-negara yang jatuh dalam kesulitan keuangan setelah mendapatkan banyak pinjaman dari mereka.

Para pejabat Filipina menjawab kekhawatiran akan "jebakan utang" China setelah para kritikus menuduh Duterte menyetujui kondisi pinjaman yang tidak menguntungkan untuk proyek-proyek infrastruktur yang didanai Beijing.

Lopez mengulangi penjelasan Departemen Keuangan di tengah kontroversi proyek-proyek yang didanai China, bahwa Filipina tidak mungkin mengalami gagal bayar pada pinjamannya. (Anadolu)

KEYWORD :

China Filipina Laut China Selatan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :