Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih menghadiri Pameran dan Konferensi Minyak Mentah Internasional Abu Dhabi (ADIPEC) pada 12 November di ibukota Emirat (Karim Sahib / AFP / Getty Images)
Riyadh, Jurnas.com - Pemerintah Arab Saudi menyatakan siap untuk menggantikan posisi Iran sebagai pemasok minyak dunia setelah Amerika Serikat (AS) mengakhiri keringanan sanksi kepada eksportir minyak mentah Negeri Para Mullah itu.
Demikian disampaikan Menteri Energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih kepada kantor berita Rusia, RIA dalam sebuah wawancara.
Falih mengatakan, kesepakatan global untuk mengoordinasikan tingkat produksi minyak dapat diperpanjang setelah Juni.
"Kami akan melihat persediaan (minyak global) - apakah lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat normal dan kami akan menyesuaikan tingkat produksi sesuai dengan itu. Berdasarkan apa yang saya lihat sekarang. Saya ingin mengatakan bahwa akan ada semacam perjanjian," kata Falih kepada RIA.
Seblelumnya, Presiden AS Donald Trump mencabut keringanan beberapa negara terhadap sanksi Iran pada bulan Mei mendatang. Semua importir minyak Iran akan mendapatkan sanksi dari AS jika diketahui membeli minyak dari negara itu.
Ia juga mengatakan bahwa Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab sudah sepakat untuk mengambil langkah untuk mengamankan permintaan minyak dunia. Hal itu demi memastikan agar pasar minyak global bersih dari minyak Iran.
Arab Saudi Iran Selat Hormuz Amerika Serikat