Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) dan Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi memberikan konferensi pers di Kanselir di Berlin, Jerman, pada 30 April 2019. (Foto oleh AFP)
Jakarta, Jurnas.com - Perdana Menteri Irak Adel Abdul Mahdi memperingatkan bahwa meskipun kelompok teroris Takfiri Daesh telah melemah secara militer, itu belum dikalahkan dan tetap menjadi ancaman kuat di seluruh dunia.
"Daesh bukan hanya sebuah organisasi kecil, itu tersebar luas dan akan mencoba untuk mengembalikan kepercayaan pada militannya dan melakukan tindakan seperti yang terjadi di Sri Lanka," kata Abdul Mahdi pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Selasa (30/05).
Serangkaian pemboman terkoordinasi pada Minggu Paskah mengguncang Sri Lanka, menewaskan sedikitnya 253 orang dan melukai 500 lainnya.
Seorang pejabat pertahanan di Sri Lanka mengakui bahwa negara itu gagal menghentikan pemboman mematikan di negara itu pada hari Minggu karena "penyimpangan besar" dalam pembagian intelijen yang sudah tersedia bagi pihak berwenang. Serangan itu menargetkan tiga gereja serta empat hotel di ibukota, Kolombo.
Daesh kemudian mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut. "Para pelaku serangan yang menargetkan warga negara dari negara-negara koalisi dan Kristen di Sri Lanka sebelum kemarin adalah pejuang dari Daesh," kata kelompok teror itu dalam buletin yang diposting oleh kantor berita Aamaq.
Perdana menteri Irak itu juga menunjuk pada penampilan pemimpin Daesh yang sulit dipahami, Ibrahim al-Samarrai alias Abu Bakar al-Baghdadi, untuk pertama kalinya dalam lima tahun dalam sebuah video propaganda.
"Satu setengah tahun yang lalu, Daesh menguasai daerah besar di Irak dan Suriah, dan sekarang Baghdadi muncul di lokasi yang terisolasi dan tidak dikenal," komentar Abdul Mahdi.
"Dia tampaknya tidak berada di antara para pengikutnya seperti yang pertama kali di Mosul", katanya, merujuk pada video Juli 2014 di mana Baghdadi mengumumkan kelahiran apa yang disebut kelompok kekhalifahan melintasi petak-petak di Irak dan Suriah selama pidato di Masjid Grand al-Nuri di kota strategis Irak utara.
"Daesh belum sepenuhnya menghilang tetapi mengalami pukulan menyakitkan," Abdul Mahdi menggarisbawahi.
Dia memperingatkan bahwa kelompok teroris Takfiri rusak, tetapi jika sel-sel kecil dibiarkan, itu bisa mengaktifkan kembali dan muncul kembali dan melakukan serangan yang menyakitkan.
Merkel, pada bagiannya, mengatakan penampilan Baghdadi dalam video berdurasi 18 menit itu adalah pertanda bahwa "kita akan tetap sibuk untuk beberapa waktu mendatang dengan pertanyaan tentang bagaimana akhirnya Daesh dapat dikalahkan."
Mantan perdana menteri Irak, Haider al-Abadi, menyatakan berakhirnya operasi militer terhadap Daesh di negara itu pada 9 Desember 2017.
KEYWORD :Militer Daesh PM Irak