Peresmian Gedung Mochtar Riady Social & Political Center Universitas Indonesia
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan 11 perguruan tinggi masuk peringkat 500 besar dunia pada 2024 mendatang, dengan cara meningkatkan alokasi dana abadi riset, dan dana khusus pendidikan tinggi.
Sebagai langkah awal, Nasir mengusulkan dana khusus sebesar Rp10 triliun pada 2020, guna membiayai kegiatan riset di perguruan tinggi.
“Saya targetnya paling tidak 2024 ada 11 perguruan tinggi yang masuk. Kalau 2023 enam perguruan tinggi, tiga masuk ke 200 besar dan tiga lagi masih 500 besar,” ujar Nasir di sela-sela peresmian Gedung Mochtar Riady Social & Political Research Center Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat pada Kamis (2/5).
Berdasarkan pemeringkatan perguruan tinggi versi Quacquarelli Symonds (QS), baru tiga universitas Tanah Air masuk 500 besar, yaitu Universitas Indonesia (UI) di posisi ke-292, Institut Teknologi Bandung (ITB) ke-359, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) ke-391.
Sementara menurut data Kemristekdikti, jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 4.741 yang tersebar di 34 provinsi.
Selain meningkatkan jumlah perguruan tinggi yang masuk peringkat 500 besar dunia, Menristekdikti juga sedang menggenjot Angka Partisipasi Kasar (APK) lewat sistem pendidikan jarak jauh (PJJ).
Dia menyebut hingga saat ini APK pendidikan tinggi baru mencapai angka 35,58 persen, di mana masih terdapat 65 persen anak Indonesia tidak bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi.
“Jadi ini bagaimana tidak hanya jumlah perguruan tingginya yang makin banyak, tapi seberapa banyak yang sudah daring atau online learning yang dilakukan perguruan tinggi tersebut,” terang dia.
Sementara Pendiri Lippo Group, Dr. Mochtar Riady berharap dengan diresmikannya gedung baru seluas 5.184 meter persegi itu, UI mampu memperkuat riset di bidang sosial dan politik. Upaya berkelanjutan ini sejalan dengan misi UI untuk menjadi universitas riset terkemuka di kancah global.
Aspek historis dan juga fungsi penting gedung, lanjut Mochtar, tetap dipertahankan, yaitu sebagai pusat pembelajaran guna mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Seiring dengan berkembangnya globalisasi, ilmu politik pun kian maju, menggarisbawahi pentingnya bagi Universitas Indonesia sebagai salah satu Universitas terkemuka di Indonesia, untuk terus mengasah dan memiliki fasilitas terdepan, guna mengembangkan program riset unggulannya, di mana kini juga mencakup bidang riset ilmu sosial dan politik,” kata Mochtar.
Proses pembangunan “Mochtar Riady Social & Political Research Center” dimulai pada 2016 lalu, dan selesai pada Maret 2019, sehingga dapat digunakan untuk kegiatan perkuliahan Tahun Akademik 2019/2020.
Meski juga digunakan untuk perkuliahan, sesuai namanya, gedung ini akan lebih banyak digunakan untuk kegiatan riset di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
KEYWORD :Perguruan Tinggi Mohamad Nasir