Sabtu, 23/11/2024 13:56 WIB

Israel Terus Gempur Jalur Gaza

Harry Fawcett dari Al Jazeera, yang melaporkan dari sisi Israel perbatasan dengan Gaza, mengatakan, konflik di wilayah itu belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.

Seorang demonstran Palestina menggunakan raket untuk mengembalikan tabung gas air mata yang ditembakkan oleh pasukan Israel selama protes menuntut hak untuk kembali ke tanah air mereka di perbatasan Israel-Gaza di Jalur Gaza selatan (Foto: REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa

Jalur Gaza, Jurnas.com - Pesawat tempur dan kapal perang Israel terus menggempur Jalur Gaza pada Minggu (5/5), menyusul roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel selatan.

Serangan terbaru itu terjadi sehari setelah setidaknya enam warga Palestina, termasuk seorang ibu hamil dan bayinya yang berusia satu tahun, dan satu warga Israel yang tewas serangan roket.

Harry Fawcett dari Al Jazeera, yang melaporkan dari sisi Israel perbatasan dengan Gaza, mengatakan, konflik di wilayah itu belum memperlihatkan tanda-tanda akan berakhir dalam waktu dekat.

"Ini berpotensi eskalasi militer besar yang berbahaya dan panjang," katanya.

"Media Israel mengutip sumber-sumber pertahanan senior yang mengatakan mereka memperkirakan pertempuran ini akan berlangsung beberapa hari," sambungnya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersumpah untuk memperkuat pasukan militer di sepanjang perbatasan Israel untuk menjaga serangan besar-besaran yang menggunakan roket.

"Saya telah memberi perintah kepada angkatan udara dan artileri untuk terus membom Gaza. Kami akan terus bekerja untuk memulihkan keamanan bagi orang-orang yang tinggal di selatan," katanya.

"Hamas bertanggung jawab tidak hanya atas serangannya terhadap Israel, tetapi juga untuk serangan Jihad Islam, dan itu membayar harga yang sangat mahal untuk itu," tambahnya.

Media Israel melaporkan para pejuang Gaza selama dua hari terakhir menembakkan lebih dari 400 roket ke kota-kota di Israel selatan dan bahwa sistem anti-rudal Iron Dome Israel telah mencegat lebih dari 250 di antaranya.

Kantor media pemerintah di Gaza mengatakan pesawat tempur Israel melakukan sekitar 150 serangan, selain penembakan artileri yang menargetkan 200 landmark sipil di Jalur Gaza, termasuk bangunan tempat tinggal, masjid, toko dan lembaga media.

Sekitar 40 warga Palestina terluka dalam serangan itu, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Salah satu bangunan yang hancur telah menampung biro Gaza kantor berita Anadolu yang dikelola pemerintah Turki.

"Kami menyerukan masyarakat internasional untuk bertindak cepat guna meredakan ketegangan yang meningkat karena tindakan Israel yang tidak proporsional di kawasan itu," kata sebuah pernyataan kementerian luar negeri Turki.

Pada Minggu (5/5), tentara Israel membantah bahwa Falastine Abu Arar, ibu hamil berusia 37 tahun, dan bayi perempuannya Siba, dibunuh oleh pasukan Israel, bukannya menyalahkan misfiring roket Palestina.

Dua pria, Imad Nseir yang berusia 22 tahun dan Khaled Abu Qaleeq yang berusia 25 tahun, juga tewas oleh serangan udara Israel pada Sabtu malam.

Kelompok Jihad Islam Palestina mengatakan kedua orang itu tewas semalam pada Minggu, Mahmoud Issa, 26 dan Fawzi Bawadi, 23, adalah anggota sayap bersenjatanya.

Seorang pria Israel berusia 58 tahun tewas oleh serangan roket di kota Ashkelon, menurut polisi Israel.

KEYWORD :

Palestina Jalur Gaza Ibu Hamil Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :