Sabtu, 23/11/2024 08:40 WIB

Pariwisata Andalan Arab Saudi Selama Ramadan

Direktur jenderal SCTH untuk wilayah Riyadh, Abdulaziz Aal Hassan, mengatakan rencana pariwisata itu melibatkan inspeksi akomodasi, agen dan layanan.

Benteng Masmak, bangunan tua di Riyadh. (Foto: Shutterstock)

Riyadh, Jurnas.com - Otoritas pariwisata Arab Saudi telah meningkatkan upaya untuk memberikan layanan terbaik kepada pengunjung selama Ramadan dan liburan musim panas.

Komisi Pariwisata dan Warisan Nasional Arab Saudi (SCTH) cabang Riyadh telah memulai rencana musiman dengan meningkatkan pengecekan fasilitas wisata.

Direktur jenderal SCTH untuk wilayah Riyadh, Abdulaziz Aal Hassan, mengatakan rencana pariwisata itu melibatkan inspeksi akomodasi, agen dan layanan.

"Ratusan inspeksi telah dilakukan, tambahnya, dan cabang SCTH Riyadh bekerja dengan agen dan penyedia akomodasi untuk mengatur acara dan program," jelasnya, dilansir dari Arab News.

Museum dan desa peninggalan juga siap menerima pengunjung selama Ramadan dan libur Idul Fitri berikutnya.

Wilayah ini adalah rumah bagi sejumlah atraksi. Ad Diriyah, yang terletak di pinggiran Riyadh, terletak di distrik At-Turaif yang bersejarah. Itu dulunya rumah keluarga kerajaan Saudi dan merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO.

Memulihkan At-Turaif dan Ad Diriyah adalah salah satu dari banyak proyek yang sedang berjalan untuk meningkatkan pariwisata di Kerajaan, sejalan dengan rencana reformasi Visi 2030.

Pemandangan kota ini termasuk Benteng Masmak, sisa dari kota oasis tua yang bernama Riyadh, dan Istana Murabba, istana pendiri Arab Saudi, Raja Abdul Aziz, yang sekarang dikenal sebagai Pusat Sejarah Raja Abdul Aziz.

Desa Warisan Ashikar, ditandai dengan bangunan lumpur tuanya telah menjadi daya tarik utama bagi wisatawan dan penduduk lokal. Situs ini berjarak 200 kilometer dari ibukota dan memiliki museum dan arsitektur tradisional.

Pariwisata di Riyadh tumbuh rata-rata 7,9 persen per tahun sejak 2006, dua kali lebih cepat daripada di Mekah, menurut World Travel & Tourism Council (WTTC). Dikatakan sektor ini menghasilkan USD3,4 miliar untuk Riyadh pada 2016, meskipun ini hanya mewakili 2,2 persen dari produk domestik bruto kota.

WTTC menambahkan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan wisata di kota ini tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat daripada kota-kota lain pada dekade hingga 2016.

KEYWORD :

Arab Saudi Pariwisata Ramadan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :