Sabtu, 23/11/2024 08:53 WIB

BPK Kecam Penyidik Beraroma Timses Politik di KPK

Aksi Demo di depan kantor KPK

Jakarta, Jurnas.com - Barisan Penegak Keadilan (BPK) menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah tidak independen lagi. Bahkan lembaga anti rasuah itu menjelma menjadi alat politik karena penyidiknya rasa tim sukses.

"Kami mencium ada gelagat aneh dan konspirasi dibalik pengangkatan dan pelantikan 21 penyelidik menjadi penyidik baru di KPK, yang memicu persoalan baru di internal KPK," ujar Aktivis BPK, Dhani saat menggelar aksi demonstrasi di depan gedung KPK, Jumat (10/5/2019).

Dalam aksi demo, BPK melakukan atraksi menutup mulut dan hidung dengan masker, sebagai simbol ada aroma tidak sedap di KPK, yaitu aroma politik praktis pada sebagian internal penyidik mereka.

"Aroma tak sedap itu semakin terlihat dengan adanya pengangkatan 21 penyidik internal oleh KPK," tegas Dhani.

Para aktivis BPK mengaku khawatir pengangkatan penyidik tanpa mekanisme formal akan menciptakan stigmatisasi penegakan hukum korupsi oleh KPK.

"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, seharusnya hal yang seperti itu tidak perlu terjadi, jangan-jangan nanti penyidik yang dari polri akan disingkirkan," ucap Dhani.

Disamping itu, Dhani menegaskan pihaknya mendorong Komisi III DPR RI untuk memanggil Agus Raharjo Cs terkait polemik di internal KPK, sekaligus membongkar kebobrok yang menjadikan KPK bak kerajaan.

"Agus Raharjo telah gagal bertindak tegas terhadap oknum yang mencoba menghambat kinerja pemberantasan Korupsi, apalagi masyarakat hari ini sudah semakin hilang kepercayaannya kepdlada KPK karena bergerak tak ubahnya seperti sebuah partai politik," tuntas Dhani.

KEYWORD :

BPK Demo KPK Politik Penyidik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :