Bendera kebangsaan Iran berkibar di sebuah kilang minyak milik negara itu (Foto: IRNA)
Teheran, Jurnas.com - Usai mengumumkan akan mengurangi kepatuhan pada perjanjian nuklir 2015, Iran mulai mengekspor minyak ke Suriah. Negara itu memulai ekspor setelah negara mengalami penurunan signifikan dalam ekspor minyak.
Televisi AS CNBC melaporkan, berdasarkan data dari perusahaan-perusahaan pengawas tanker bahwa Iran sejak 1 Mei telah mengirim satu juta barel minyak mentah ke pelabuhan Banyas di bagian barat laut Suriah.
Menurut laporan itu, pengiriman ini bisa menjadi pengiriman minyak pertama Iran ke Suriah sejak awal tahun 2019. Selanjutnya dijelaskan bahwa untuk merahasiakan pengangkutan minyak ke Suriah, tanker-tanker minyak Iran mematikan sistem GPS selama perjalanan.
Menurut perusahaan pemantau tanker, sebelumnya Iran telah mengirim 1 hingga 3 juta barel minyak ke Suriah per bulan, namun karena sanksi AS, pengiriman ini hampir mandek pada akhir 2018.
Pada Mei 2018, pemerintah AS menarik secara sepihak dari perjanjian nuklir dengan Iran dan menerapkan kembali sanksi terhadap Teheran.
AS yang ingin mengosongkan ekspor minyak Iran, pada 2 Mei mencabut pengecualian keringanan sanksi terhadap delapan negara yang merupakan importir minyak Iran.
Setelah tanggal ini, AS mengancam akan menjatuhkan sanksi sepihak terhadap delapan negara tersebut, di antaranya terdapat negara-negara sekutu AS.
Amerika Serikat Iran Ekspor Minyak Suriah