Sabtu, 23/11/2024 00:02 WIB

China Tak Takut Perang Dagang dengan AS

Kerjasama adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk Cina dan Amerika Serikat, tetapi China tidak akan berkompromi pada masalah-masalah utama prinsip.

Ilustrasi bendera AS dan China (foto: google)

Jakarta, Jurnas.com - Media pemerintah China mengatakan negara itu tidak ingin terlibat dalam perang dagang dengan Amerika Serikat karena tidak akan ada pemenang, tetapi Beijing tidak takut untuk melakukannya.

Pernyataan itu dibuat dalam komentar yang diterbitkan Senin oleh People`s Daily`s Party yang berkuasa. Pernyataan itu juga berbunyi, pintu China untuk berbicara dengan AS tentang sengketa perdagangan mereka selalu terbuka, tetapi China tidak akan menyerah pada isu-isu penting tentang prinsip dan tidak akan pernah mengesampingkan prioritasnya.

Dalam komentar yang sama pada Jumat, Wakil Perdana Menteri China Liu He telah mencatat, kerjasama adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk Cina dan Amerika Serikat, tetapi China tidak akan berkompromi pada masalah-masalah utama prinsip.

"Kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk kedua belah pihak, tetapi harus didasarkan pada prinsip-prinsip," kata wakil perdana menteri dalam wawancara kelompok dengan media China setelah berakhirnya putaran ke-11 konsultasi ekonomi dan perdagangan tingkat tinggi antara kedua belah pihak di Washington dilansir PressTV.

Komentar itu muncul setelah China dan AS gagal mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa perdagangan selama berbulan-bulan.

Orang-orang yang mengetahui pembicaraan antara kedua belah pihak mengatakan, Presiden AS Donald Trump dilaporkan telah memberi China ultimatum satu bulan untuk menyegel kesepakatan perdagangan atau menghadapi tarif pada semua ekspornya ke Amerika Serikat.

Presiden AS Donald Trump Presiden dilaporkan telah memberi China ultimatum satu bulan untuk menyegel kesepakatan perdagangan atau menghadapi tarif pada semua ekspornya ke Amerika Serikat, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing setelah perang dagang yang berkepanjangan.

Negosiasi China-AS gagal pekan lalu setelah perwakilan Cina dilaporkan mundur karena berjanji untuk menangani masalah-masalah seperti pencurian kekayaan intelektual, setelah itu AS mengumumkan kenaikan tarif Cina dari 10 persen menjadi 25 persen pada impor Tiongkok senilai $ 200 miliar.

Trump telah mendesak Cina untuk menandatangani perjanjian sekarang atau akan dipaksa untuk menandatangani perjanjian yang jauh lebih buruk di masa depan. Namun, Cina mengatakan tidak akan membuat konsesi pada masalah prinsip.

China sangat menentang kenaikan tarif AS, yang berbahaya tidak hanya bagi Cina dan Amerika Serikat, tetapi juga bagi dunia pada umumnya, dan Cina harus mengambil tindakan balasan yang diperlukan, kata wakil perdana menteri China, Jumat.

KEYWORD :

Perang Dagang China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :