Pelabuhan Fujairah (Foto: Teheran Time)
Washington, Jurnas.com - Militer Amerika Serikat (AS) sedang menyelidiki dugaan serangan sabotase terhadap empat kapal tanker minyak di lepas pantai Uni Emirat Arab (UEA).
Penyelidikan itu saat Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Zarif mengatakan negaranya telah mengantisipasi suatu peristiwa yang akan meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut.
Keempat kapal yang di antaranya dua Saudi, satu Norwegia dan satu Emirat dikalaim Uni Emerita Arab korban sabotase di dekat pelabuhan Fujairah pada Minggu (12/5).
Insiden itu terjadi 140 kilometer selatan Selat Hormuz, di mana sekitar sepertiga dari semua minyak yang diperdagangkan melalui laut lewat.
Penyerangan itu terjadi di tengah kekhawatiran di Timur Tengah bahwa elang di Washington berusaha memprovokasi konfrontasi militer antara AS dan Iran.
Berbicara selama kunjungan ke India, Zarif mengatakan, membahas insiden kapal tanker minyak dengan Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj. Ia menambahkan, Iran telah mengantisipasi kegiatan yang berbahaya dari AS dan Timur Tengah.
"Kami berbicara tentang kebijakan yang ingin diterapkan oleh para garis keras di pemerintahan AS dan di kawasan itu," kata Zarif kepada televisi pemerintah Iran di India setelah pertemuan bilateral dengan Swaraj.
"Kami menyuarakan keprihatinan atas kegiatan mencurigakan dan sabotase yang terjadi di wilayah kami. Kami sebelumnya telah mengantisipasi bahwa mereka akan melakukan kegiatan semacam ini untuk meningkatkan ketegangan," tambahnya.
Sejauh ini belum diketahui secara persis dalam sabotase keempat kapal tersebut. Sementara itu, pejabat UEA menolak mengatakan siapa yang mereka duga bertanggung jawab.
Presiden Donald Trump mengeluarkan peringatan kepada Iran menyusul serangan misterius ke empat kapal tanker minyak di dekat pantai Fujairah. "Jika sesuatu terjadi, ini akan merugikan bagi Iran. Saya memperingatkan Anda!" tegas Trump saat menjamu Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, di Gedung Putih.
"Anda bisa memahaminya sendiri. Mereka pun tahu apa yang saya maksud dengan itu," sambungnya.
KEYWORD :Arab Saudi Kapal Minyak Iran Amerika Serikat