Bendera kebangsaan Amerika Serikat bersanding dengan bendera kebangsaan China (Foto: Johannes Eisele/AFP)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan, perundingan perdangan dengan China belum berakhir. Cepat atau lambat kedua ekonomi besar dunia itu akan menemukan benang merah terkait perselisihan perdagangan.
Trump menegaskan, perundingan perdagangan dengan Beijing belum berakhir dan menggambarkan perang perdagangan AS-China saat sebagai "pertengkaran kecil" meskipun ada tambahan bea masuk yang diberlakukan masing-masing negara.
Optimisme itu tampak lewat sejumlah cuitan Trump pada Selasa (14/5) waktu setempat. Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dialog dengan China sangat bagus, dan memuji hubungannya yang luar biasa dengan Presiden China, Xi Jinping.
"Kami sedang berdialog. Itu akan selalu berlanjut. Kami memiliki kesepakatan yang sangat dekat tetapi kemudian mereka memecahkannya. Mereka benar-benar melakukannya," kata Trump.
Di hari yang sama, Kementerian Luar Negeri China sepakat melanjutkan perundingan perdangan dengan AS, setelah pertemuan dua hari pekan lalu di Washington berakhir tanpa satu pun kesepakatan.
Sejauh ini, Trump tampaknya meremehkan imbas perang dagang yang semakin meluas, yang sudah meningkatkan biaya dan mengganggu rantai pasokan di seluruh dunia.
Pada Senin (13/5), pemerintahan Trump mengatakan akan menaikkan bea masuk barang-barang China sebesar USD300 miliar. Sebelumnya, China menerapkan bea masuk produk AS sebesar USD60 miliar, setelah Trump menaikkan pungutan barang-barang China senilai USD200 miliar pada Jumat (10/5).
"Kami memiliki sedikit pertengkaran dengan China karena kami telah diperlakukan sangat tidak adil selama beberapa dekade," kata Trump, merujuk pada keluhan AS tentang kekayaan intelektual dan praktik subsidi China.
KEYWORD :Perang Dagang China Amerika Serikat Donald Trump