Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono saat berikan keterangan pers. (Foto : Jurnas/Ginting)
Jakarta, Jurnas.com- Beberapa hari ini video keganasan geng motor tersebar di media sosial dan grup WhatsApp. Polda Metro Jaya melalui Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono meluruskan terkait video tersebut.
Ternyata video tersebut merupakan peristiwa lama yang diviralkan kembali dengan tujuan membuat warga resah. Argo Yuwono menepis isu perekrutan menjadi anggota gangster (atau geng motor) yang tersebar melalui aplikasi pesan dalam jaringan WhatsApp beberapa hari terakhir.
“Itu kasus lama. Tahun lalu yang berkaitan gengster-gangster itu yang sudah kami lakukan penangkapan dan memanfaatkan kultur dalam suatu kelompok. Bila dia melukai orang maka dia akan diangkat jadi pimpinannya,” terang Kombes Argo, di Jakarta, baru-baru ini.
Kombes Argo kembali melanjutkan, berbagai pesan yang muncul di WA sengaja dimunculkan kembali saat ini untuk mengejar sensasi. Kombes Argo memberikan contoh berupa video viral seseorang lari dan orang membacok hingga meninggal dunia di Kwitang, Jakarta Pusat.
Yang mana, pelakunya sudah ditangkap. Kemudian perkelahian di pelataran parkir yang disebutnya terjadi di Makassar dan sudah ditangani oleh pihak kepolisian.
“Kemudian ada foto yang tangannya putus, ini viral. Itu merupakan kejadian yang viral beredar lagi, itu kejadian 22 Februari 2019. Jadi berbagai kejadian ini sengaja dinaikan kembali agar viral,” sambung Kombes Argo.
Hingga sekarang belum mendapatkan laporan terkait berbagai pesan broadcast yang menyesatkan di Jakarta.
“Artinya broadcast yang menakutkan dengan harapan masyarakat resah itu tidak ada,” tutur Kombes Argo.
KEYWORD :Geng Motor Argo Yuwono Polda