Para demonstran Palestina melarikan diri dari gas yang dilepaskan pasukan Israel selama protes di Jalur Gaza selatan (Foto: Ibraheem Abu Mustafa / Reuters)
Gaza, Jurnas.com - Israel memusnahkan lebih dari 10 ribu buku dan dokumen terkait sejarah Palestina di salah satu pusat budaya negara itu. Dokumen penting itu hancur dihamtam serangan udara di Gaza awal bulan ini.
Bangunan enam lantai Pusat Dokumentasi dan Penelitian ‘Abdullah al-Hurani’ milik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang terletak di distrik Al-Rimal, Jalur Gaza telah menjadi sasaran pesawat tempur Israel pada 4 Mei lalu.
Direktur utama pusat penelitian tersebut, Nahid Zekut mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa pusat tersebut berfungsi setingkat nasional. Semua warga Palestina berkumpul di sana. Kaum muda sering mengadakan konferensi dan seminar.
Zekut mengungkapkan pusat itu juga berisi buku-buku dan dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan Palestina dan sejarah Arab. "Israel telah menghancurkan lebih dari 10 ribu buku, dokumen, dan arsip, termasuk buku-buku langka tentang sejarah Palestina," ungkap Zekut.
"Tujuan Israel menargetkan pusat ini adalah menargetkan kesadaran rakyat Palestina untuk berpengetahuan dan berbudaya," ujar Zekut.
Meski tempat itu dihancurkan, ide pusat itu masih tetap berdiri dan bangunan itu akan dibangun kembali, tukas Zekut.
Kementerian Kebudayaan Palestina mengatakan serangan terhadap pusat yang dibangun pada tahun 1997 oleh Yasir Arafat itu adalah kejahatan perang sistematis oleh Israel yang menargetkan memori rakyat Palestina.
Palestina Pusat Budaya Serangan Udara Israel Dokumen