Moeldoko (baju batik)
Jakarta, Jurnas.com - Kepala Staf Kepresidenan Jenderal TNI (Purn) Moeldok menegaskan, aparat TNI-Polri sama sekali tidak menyiapkan kelompok sniper bersenjata untuk menghadapi ancaman People Power yang kabarnya akan digelar di depan gedung KPU pada 22 dan 23 Mei 2019.
"Saya ingin tegaskan, tidak ada sniper! Jadi supaya paham agar tidak digulung jadi berita yang merugikan pemerintah. Saya katakan dengan tegas, tidak ada sniper!" ujar Moeldoko di Posko Cemara 19, Menteng, Jakarta, Jumat (16/5/2019).
Moeldoko menegaskan, ada opini yang dibangun seolah-olah ada kelompok sniper yang disiapkan. Agar nanti kalau ada tembakan, dari siapa pun dia, lalu dinyatakan bahwa aparat keamanan menembak, sniper menembak.
Moeldoko juga menyebut ada sekelompok orang yang melakukan upaya sistematis, akan memanfaatkan situasi kalau terjadi dengan pengumpulan massa (people power).
"Rencana ini bukan main-main. Sungguhan. Ada sekelompok tertentu yang ingin situasi dimanfaatkan sebaik-baiknya," kata Moeldoko.
Oleh sebab itu, ia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak perlu berbondong-bondong ke sebuah tempat titik berkumpul yang pada akhirnya digunakan sebagai tempat yang dimanfaatkan oleh kelompok tertentu itu. semuanya rugi.
"Ngapain jauh-jauh dari luar kota ke Jakarta, tau-tau menghadapi sebuah musibah. Ini bukan skenario yang kita buat. Sama sekali bukan. Ini skenario yg disiapkan kelompok tertentu. Saya harus tegas dan clear," jelasnya.
Moeldoko People Power TNI Sniper