Sistem Pertahanan Rudal AS (Ilustrasi)
Jakarta, Jurnas.com - Amerika Serikat mengatakan telah menyetujui penjualan rudal pertahanan udara, bernilai lebih dari $ 600 juta, ke Korea Selatan dan Jepang ketika ketegangan meningkat dengan Korea Utara.
Departemen Luar Negeri mengatakan, AS akan menjual 94 rudal SM-2, yang digunakan oleh kapal terhadap ancaman udara, serta 12 sistem panduan dengan total biaya $ 313,9 juta.
Secara terpisah, departemen memberikan lampu hijau untuk menjual 160 rudal AMRAAM anti-udara dan semua peralatan panduan terkait ke Jepang dengan total $ 317 juta.
"Penjualan itu akan mendukung kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan membantu sekutu utama Washington dan tidak akan mengubah keseimbangan militer dasar di kawasan itu," kata pernyataan itu dikutip PressTV.
Korea Utara pekan lalu menguji apa yang tampak sebagai dua rudal jarak pendek dalam peluncuran kedua kurang dari seminggu setelah meluncurkan rentetan proyektil ke Laut Jepang.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Militer Korea Selatan melaporkan, utara telah menembakkan sejumlah proyektil tidak dikenal ke arah timur dari daerah di mana salah satu pangkalan misilnya dilaporkan berada.
Proyektil diluncurkan "dari daerah Sino-ri, ke arah timur, sekitar 4:30 sore" waktu setempat Kamis lalu, Yonhap News Agency Korea Selatan mengutip Kepala Staf Gabungan negara (JCS) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Itu datang setelah pembicaraan dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan macet pada bulan Februari, dan menimbulkan kekhawatiran di kedua negara, yang telah berusaha membujuk Korea Utara untuk meninggalkan senjata nuklir dan program rudal balistiknya.
Presiden AS Donald Trump, yang telah bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dua kali, mengatakan awal bulan ini bahwa dia masih yakin dia bisa memiliki kesepakatan dengan Kim.
Trump dan Kim bertemu pada pertemuan puncak bersejarah untuk pertama kalinya pada Juni tahun lalu di Singapura, di mana mereka sepakat untuk bekerja menuju denuklirisasi Semenanjung Korea. Namun, diplomasi berikutnya antara kedua belah pihak membuat sedikit kemajuan, terutama karena Washington menolak untuk mencabut sanksi yang melumpuhkan.
Keduanya bertemu untuk kedua kalinya pada Februari , tetapi Trump mempersingkat pertemuan puncak di ibukota Vietnam itu karena mereka gagal mencapai kesepakatan denuklirisasi.
KEYWORD :Senjata Rudal Korea Selatan Amerika Serikat Jepang