Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al Jubeir (Foto: AFP)
Dubai, Jurnas.com - Arab Saudi menegaskan tidak akan segan-segan bertindak ofensif jika diserang oleh Iran. Kendati demikian, negara petrominyak tersebut tetap bersikukuh tidak menginginkan perang.
Sebelumnya Presiden AS Donald Trump memperingatkan Iran bahwa mereka akan menghadapi kehancuran jika berusaha melakukan perlawanan.
Sementara pejabat Iran usai peristiwa serangan roket di dekat Kedutaan Besar AS di Baghdad, Irak, mengatakan tidak menginginkan perang.
"Kerajaan Arab Saudi tidak menginginkan perang di wilayah itu dan tidak berjuang untuk itu. Tapi pada saat yang sama, jika pihak lain memilih perang, maka kerajaan akan melawan dengan semua kekuatan dan tekad mempertahankan diri, warga negaranya, dan kepentingannya," tegas Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir pada Senin (20/5).
Dilansir dari Associated Press, telah terjadi ledakan di luar kompleks Kedubes AS di Baghdad pada Minggu (19/5) malam. Menurut laporan, tidak ada korban jatuh.
"Roket kelas rendah mendarat di Zona Internasional dekat Kedutaan Besar AS," ungkap sumber anonim dari Departemen Luar Negeri AS.
"Serangan terhadap personel dan fasilitas AS tidak akan ditoleransi dan akan ditanggapi dengan tegas," imbuh dia.
Presiden Trump pasca ledakan juga mengunggah cuitan pedas terhadap Iran. Dikatakan, jika Iran menghendaki perang, maka Teheran akan berakhir.
"Jika Iran ingin berperang, maka itu akan menjadi akhir resmi Iran. Jangan pernah mengancam Amerika Serikat lagi," cuit Trump di Twitter.
KEYWORD :Arab Saudi Amerika Serikat Iran