acara media gathering sekaligus berbagi informasi tentang persiapan dan program mudik dengan tema Inspirasi Mudik 2019 ASTRA Infra di tol Trans Jawa, Senin (20/05) di Menara Astra Jakarta.
Jakarta, Jurnas.com – Wacana pemberian diskon tarif tol selama masa angkutan lebaran tahun 2019 kembali menjadi pembicaraan di masa-masa menjelang arus mudik. Pasalnya, tahun 2018 seluruh badan usaha jalan tol (BUJT) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono disepakati bahwa rata-rata diskon tol diberikan sebesar 10 persen.
Namun terkait pemberian diskon, CEO Toll Road Business Group Krist Ade Sudiyono mengatakan, hal itu masih menjadi pembicaraan, sehingga belum ada keputusan pasti apakah diskon tarif tol akan diberikan kepada para pemudik.
“Kami masih akan menunggu keputusan bersama Asosiasi Tol Indonesia (ATI) terkait pemberian diskon selama masa angkutan Lebaran tahun,” kata Krist Ade dalam acara media gathering sekaligus berbagi informasi tentang persiapan dan program mudik dengan tema Inspirasi Mudik 2019 ASTRA Infra di tol Trans Jawa, Senin (20/05) di Menara Astra Jakarta.
Krist menambahkan, wacana diskon bukanlah menjadi prefensi utama sebagian besar pemudik. Menurutnya, ketimbang diberikan diskon, masyarakat lebih memilih kenyaman dan kelancaran saat mudik meski harus membayar lebih.
“Umunya preferensi mereka bukan diskon melainkan perjalanan lewat tol yang nyaman dan lancar. Untuk itu upaya-upaya yang harus dilakukan oleh operator ialah memastikan kelancaran perjalanan para pemudik,” ujarnya.
“Kalau pun diberikan diskon tarif 10 persen misalnya untuk tol paling cuman dapat diskon 40 ribu, tapi kalau macet mereka bahkan bisa membayar lebih,” tambahnya.
Namun, Krist tak menapik jika memang ada keputusan untuk memberikan diskon, maka itu kan diterapkan. “Tetap akan kami bicarakan dengan beberapa pihak terkait, kalau misalkan memang diberikan diskon akan kita berlakukan, kalau tidak maka kita akan tetap terfokus pada pelayanan kelancaran para pemudik,” katanya.
Tahun ini, lanjut Krist, ASTRA Infra grup melalui BUJT (Badan Usaha Jalan Tol) Tangerang-Merak, CikopoPalimanan, Semarang-Solo dan Jombang-Mojokerto telah menyiapkan berbagai inspirasi layanan mudik. Inspirasi layanan mudik yang dilakukan meliputi operasional, kompetensi Sumber Daya maupun infrastruktur diantaranya fasilitas TIP (Tempat Istirahat dan Pelayanan), kualitas jalan.
“Dengan persiapan yang menyeluruh di ruas tol ASTRA Infra diharapkan mudik lebaran tahun ini dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya” ujar Krist.
Sebagai persiapan untuk menghadapi gelombang arus mudik, menurut Krist, lima jalan tol yang telah siap difungsikan dengan berbagai inovasi yang diberikan. Tol Tangerang-Merak mengoptimalkan empat layanan lebaran 2019 yang terdiri atas layanan operasional, infrastruktur, pendukung dan sosialisasi.
Sementara itu, untuk ruas Tol Cokopo-Palimanan Lintas Marga Sadaya (LMS) memiliki rencana mengurangi kemacetan dengan penambahan 14 gardu di Gerbang Tol (GT) Palimanan Utara, sehingga total yang dioperasikan mencapai 26 GT.
Untuk ruas Semarang-Solo, Trans Marga Jateng (TMJ) juga memiliki fasilitas mudik yaitu menambah jumlah personil, melakukan penambahan 23 gardu Gerbang Tol (GT) Banyumanik dan menyiapkan tujuh kendaraan patroli.
Selain itu, untuk mengantisipasi kemacetan di Simpang Bawen dan Banyumanik, TMJ bersama dengan kepolisian setempat telah menyiapkan rencana rekayasa, atau pemudik bisa memanfaatkan jalan alternatif.
Untuk Tol Jombang-Mojokerto telah dilengkapi dengan perlengkapan penunjang keselamatan rambu-rambu. Sedangkan untuk kenyamanan pemudik terdapat rest area di kilometer 695 dan Teras Dipa kilometer 678 dengan bangunan modern.
KEYWORD :Arus Mudik Astra Infra Krist Ade