Rabu, 27/11/2024 14:39 WIB

Tantang AS, Iran Produksi Empat Kali Lipat Uranium

Iran meminta Amerika Serikat (AS) untuk berbicara kepada Teheran dengan hormat.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Iran meminta Amerika Serikat (AS) untuk berbicara kepada Teheran dengan hormat, bukan dengan ancaman perang. Itu disampaikan sehari setelah Presiden AS, Donald Trump mengeluarkan peringatan yang tidak menyenangkan terhadap Teheran.

Perang kata-kata kedua negara tersebut terjadi saat Tasnim mengumumkan, Iran meningkatkan empat kali lipat produksi uranium yang diperkaya rendah, sejalan dengan keputusan sebelumnya untuk mengurangi sejumlah komitmennya berdasarkan perjanjian nuklir 2015.

"Iran telah berdiri tegak selama ribuan tahun sementara semua agresor menjauh. Terorisme ekonomi dan ejekan genosida tidak akan `mengakhiri Iran`," tulis Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, di akun Twitternya, Senin (20/5).

"Jangan pernah mengancam Iran. Coba hormati - maka itu akan berhasil !" tambahnya.

Hubungan antara Washington dan Teheran bersitegang setahun yang lalu saat Trump menarik AS keluar dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), perjanjian internasional yang membebaskan Iran dari sanksi dengan imbalan pembatasan atas program nuklirnya.

Sejak keluar dari kesepakatan penting, Trump memperketat sanksi terhadap Teheran dan berusaha mengurangi produksi minyaknya Iran menjadi nol.

Presiden Iran Hassan Rouhani menanggapi langkah-langkah AS awal bulan ini, mengatakan negaranya tidak akan lagi mematuhi batas-batas kesepakatan yang diberlakukan pada stok uranium yang diperkaya rendah.

Di bawah pakta tersebut, Teheran diizinkan menyimpan maksimal 300 kg uranium yang diperkaya rendah dan diminta untuk mengirim kelebihan apa pun ke luar negeri untuk disimpan atau dijual.

Perjanjian tersebut juga memperbolehkan Iran untuk memperkaya uranium pada 3,67 persen. Jumlah itu sudah cocok untuk pembangkit listrik tenaga nuklir sipil tetapi jauh di bawah tingkat 90 persen yang dibutuhkan untuk membuat senjata.

Iran telah mengancam untuk secara bertahap menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 jika mitra masih dalam perjanjian - Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia - tidak membantunya untuk menghindari sanksi AS.

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Kesepakatan Nuklir Uranium




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :