Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin (foto: BUMNTrack)
Jakarta, Jurnas.com - Perum DAMRI menargetkan pertumbuhan kinerja hasil usaha tahun ini menembus angka 150 persen dibandingkan tahun 2018. Kunci dari pertumbuhan kinerja tersebut yaitu digitalisasi layanan dan perbaikan didalam struktur kerja perusahaan.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Perum DAMRI Setia N. Milatia Moemin di Jakarta, Kamis (23/5).
Milatia mengatakan, sebelumnya pada 2018 atau awal digitalisasi layanan dan manajemen dilakukan di tubuh perusahaan, DAMRI mampu bangkit dari keterpurukan dengan meraih keuntungan hingga 300 persen dari tahun sebelumnya atau mencapai Rp21 miliar dari sebelumnya di 2017 yang hanya mencapai Rp7 miliar saja.
"Kita melakukan digitalisasi layanan mulai dari 2018 dan atas perubahan tersebut, di tahun 2018 kami mampu meningkatkan laba hingga 300 persen. Untuk tahun 2019 ini kami targetkan peningkatan 150 persen," ujar Milatia.
Milatia menjelaskan, DAMRI akan menerapkan sistem pelaksanaan monitoring secara digital armadanya melalui akses GPS. Selain itu, teknologi GPS tersebut juga untuk monitoring jadwal keberangkatan, serta koordinasi dengan koordinator lapangan agar akurasi jadwal keberangkatan dan juga pergerakan penumpang dapat diawasi secara riil time.
DAMRI, kata dia, juga menerapkan digitalisasi pada pelayanan pembelian tiket, pembayaran tiket dengan menggunakan uang elektronik, hingga monitoring transaksi pendapatan secara riil dengan teknologi informasi. Hal ini, kata Milatia, merupakan bentuk pelaksanaan dari good corporate governence di perusahaan angkutan pelat merah yang sudah berusia 72 tahun itu.
"Transaksi tiketing dengan QR code memang belum bisa diterapkan di 59 cabang kami. Tapi targetnya tahun 2019 ini sudah bisa teraplikasi secara keseluruhan, termasuk juga digitalisasi transaksi keuangan dan juga inventori," jelasnya.
Adapun untuk target ekspansi di 2019, Milatia mengungkap bahwa armada DAMRI sudah masuk ke bandara-bandara baru seperti Kertajati dan Yogyakarta Internasional Airport (YIA) dan juga Bandara Samarinda yang baru.
"Kami akan memperbanyak rute-rute di Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi. Saat ini kan sebagian besar masih di Jawa, kecuali untuk angkutan perintis nya di wilayah timur," ungkapnya.
Selain itu, target selanjutnya adalah perum DAMRI akan masuk ke daerah-daerah tujuan wisata nasional dengan menjalin kerjasama dengan Kementerian Pariwisata. "Targetnya, kawasan wisata utama nasional 10 Bali baru kita akan masuk secara bertahap. Selain juga terus melanjutkan investasi berupa penambahan fasilitas yang ada," tuturnya.
Terakhir, terkait dengan kesiapan pelaksanaan arus mudik lebaran 2019, DAMRI menawarkan beberapa opsi kepada pemudik, diantaranya bus reguler dengan total armada sebanyak 192 unit, 4.247 ritase dengan target penumpang sebanyak 103.203 orang.
Selain itu, DAMRI juga menyediakan bus bantuan dengan total armada sebanyak 150 unit, 1.047 ritase dengan target penumpang sebanyak 23.071 orang. Adapun untuk DAMRI lokal, disediakan armada sebanyak 166 unit, 4417 ritase dan target penumpang sebanyak 111.763 penumpang.
"Untuk mudik gratis bareng 40 BUMN, DAMRI sendiri targetkan pemudik gratis sebanyak 300 orang, menggunakan tujuh armada," pungkasnya.
Perum DAMRI kinerja usaha