Presiden Iran, Hasan Rouhani (Foto: Abedin Taherkenareh/EP)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Iran Hassan Rouhani, mengatakan, Iran tidak akan menyerah pada tekanan Amerika Serikat (AS) dan tidak akan pernah meninggalkan tujuannya meskipun dihantam bom.
Kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, mengatakan, kebuntuan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) adalah perang tekad.
Ketegangan memanas antara kedua negara setelah Washington mengerahkan pasukan militer ke Timur Tengah. Hal itu menyusul laporan pejabat AS yang menyebut ada ancaman dari Iran terhadap pasukan dan kepentingannya di kawasan itu.
Tahun lalu, Trump kembali memberlakukan sanksi AS terhadap Iran. Kemudian bulan ini, pasangan Milenia itu mencabut keringanan sanksi terhadap importir minyak Iran untuk mengimpor minyak Negeri Para Mullah.
"Lebih dari satu tahun setelah pengenaan sanksi berat ini, orang-orang kami tidak tunduk pada tekanan meskipun menghadapi kesulitan dalam hidup mereka," kata Rouhani seperti dikutip kantor berita IRNA.
"Kami perlu perlawanan sehingga musuh kita tahu bahwa jika mereka mengebom tanah kami dan jika anak-anak kami mati syahid, terluka atau diambil sebagai tahanan, kami tidak akan memberikan kemerdekaan negara kami dan kebanggaan kami," sambungnya.
Iran Amerika Serikat Donald Trump