Sabtu, 23/11/2024 09:19 WIB

Trump Belum Kepikiran Tambah Pasukan di Timur Tengah

Pemerintahan Trump juga memperingatkan adanya indiksi yang menunjukkan Iran sedang berencana menyerang pasukan AS dan sekutunya.

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengunjungi perbatasan negara itu dengan agen patroli perbatasan di Mission, Texas (Foto: Leah Mills/Reuters)

Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump belum memikirkan untuk menambah lebih banyak militer di Timur Tengah untuk melawan Iran.

"Saya tidak berpikir kamu akan membutuhkan mereka. Saya benar-benar tidak membutuhkannya," kata Trump kepada wartawan, Kamis (23/5) waktu setempat.

"Aku pasti akan mengirim pasukan jika kami membutuhkannya. Lagian kami akan di wilayah itu dalam jumlah berapa pun yang kami butuhkan," tambahnya.

Sekretaris Pertahanan AS, Patrick Shanahan mengatakan, Pentagon mempertimbangkan mengirim pasukan tambahan ke Timur Tengah sebagai salah satu cara meningkatkan perlindungan bagi pasukan AS di tengah ketegangan dengan Iran.

"Apa yang kita lihat adalah: apakah ada hal yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan perlindungan pasukan di Timur Tengah? Ini mungkin melibatkan pengiriman pasukan tambahan," kata Shanahan.

Namun, Shanahan, dalam sambutannya kepada wartawan di luar Pentagon, menepis laporan sedang mempersiapkan jumlah pasukan saat ini. "Begitu ada perubahan, saya akan memberi Anda pembaruan," katanya.

Ketegangan antara Teheran dan Washington meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah Trump memperketat sanksi guna melumpuhkan kemampuan Iran untuk menjual minyak di pasar global.

Pemerintahan Trump juga memperingatkan adanya indiksi yang menunjukkan Iran sedang berencana menyerang pasukan AS dan sekutunya.

Tudingan yang dibantah Teheran itu belum menunjukkan bukti intelijen AS terkait ancaman Iran yang Gedung Putih maksud.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :