Bawaslu RI menggelar diskusi di Jakarta
Jakarta, Jurnas.com - Anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar menilai kualitas personel Panwas Kecamatan pada Pemilu 2019 lebih baik dibanding 2014.
Pasalnya, baik Panwas Kecamatan maupun Bawaslu sudah lebih berpengaman dalam mengawasi jalannya pemilu, terutama Pilkada.
"Panwascam 2014 baru dimunculkan beberapa bulan sebelum Pemilu. Sedangkan sekarang 2019 mereka sudah direkrut sejak Oktober 2017, mereka sudah melewati pilkada," ujar Fritz dalam diskusi media bertema Pengawasan dan Penegakan Keadilan Pemilu 2019 di Jakarta, Selasa (28/5/2019).
Dengan demikian, jelas Fritz, para anggota Bawaslu telah memiliki kemampuan melakukan tugas-tugas pengawasan pemilu yang lebih baik. Sedangkan pengawasan yang baik membuat angka ketidakpuasan pada pemilu semakin turun.
"Ini dibuktikan dengan menurunnya fenomena laporan gugatan ke MK," jelasnya.
Fritz juga menyebut Bawaslu sudah terlatih dalam membuat kajian, juga melakukan investigasi.
Terkait laporan dana kampanye, ia menilai ada beberapa hal yang menjadi fokus pengawasan. Bukan hanya laporan akhir penerimaan dan pengeluaran, tapi mulai dari pembukaan rekening, siapa yang memberikan sumbangan, hingga penggunaannya juga terus diawasi.
"Kalau lihat laporan. Maka kita kaji, ini masuk kategori yang mana. Misalnya soal sumber dana, apakah sumbang yang sah atau tidak. Kalau ada dana sumbangan dari asing kan tidak boleh dan sebagainya," jelas Fritz.
"Sumbangan juga tidak hanya berupa uang. Yang berupa barang dan jasa juga harus dicatat dalam laporan. Makanya kita awasi bener," tegasnya.
Bawaslu Pengawasan Pilkada Pilpres