Sabtu, 23/11/2024 09:44 WIB

Iran Kecam Nyinyiran Trump soal Kesepakatan Nuklir Iran

Zarif bersikeras Iran bahwa Iran tidak mengembangkan senjata nuklir dan menuduh AS, yang baru-baru ini menambah militernya di Timur Tengah, menyebabkan ketegangan regional dan melukai rakyat Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif

Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengecam Amerika Serikat (AS) setelah Presiden Donald Trump mengatakan, Washington tidak ingin merubah pemerintahan di Iran, melainkan ingin mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.

Lewat akun Twitternya, Zarif menegaskan, Iran tidak mengembangkan senjata nuklir dan menuduh AS, yang baru-baru ini menambah militernya di Timur Tengah, menyebabkan ketegangan regional dan melukai rakyat Iran.

"Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei sudah lama mengatakan bahwa kami tidak mengembangkan senjata nuklir - dengan mengeluarkan fatwa (larangan) terkait hal itu," ujar Zarif, Senin (27/5).

Dalam kunjungan empat hari ke Jepang, Trump mengatakan, kesepakatan dengan Iran mengenai program nuklirnya masih bisa dibicarakan. Mengenai sanksi ekonomi yang sudah diberlakukan negara itu, Ia mengatakan hanya untuk mengekang kegiatan teror Iran Timur Tengah.

"Kami tidak merubah pemerintahan Iran. Saya hanya ingin memperjelasnya bahwa kami hanya tidak Iran mengembangkan senjata nuklir," kata Trump kepada wartawan dalam konferensi pers dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo.

"Saya benar-benar percaya bahwa Iran ingin membuat kesepakatan, dan saya pikir itu sangat cerdas jika mereka mengiyakan, dan saya pikir itu kemungkinan terjadi," kata Trump.

"Ini memiliki peluang untuk menjadi negara yang hebat dengan kepemimpinan yang sama," sambungnya.

Sebagai tanggapan, Zarif tweeted, "Tindakan, bukan kata-kata - akan menunjukkan apakah itu maksud @ realDonaldTrump atau tidak," tambah Zarif, merujuk kicauan pria 72 tahun itu.

Trump, menyambut itikad baik Abe dalam berurusan dengan Iran setelah penyiar NHK mengatakan perdana menteri sedang mempertimbangkan perjalanan ke Teheran pada pertengahan Juni.

"Saya tahu pasti bahwa perdana menteri sangat dekat dengan kepemimpinan Iran, dan kita akan lihat apa yang terjadi," kata Trump.

Pada konferensi pers bersama dengan Trump, Abe mengatakan Jepang akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan untuk merekatkan kembali hubungan Iran dengan AS.

 

KEYWORD :

Iran Amerika Serikat Jepang Timur Tengah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :