Sabtu, 23/11/2024 14:18 WIB

Politisi Skotlandia Sebut Kandidat Terkuat Pengganti PM Inggris Rasis

Kandidat terkuat pengganti Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May seorang

Boris Johnson mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri luar negeri Inggris

London, Jurnas.com - Anggota Parlemen Britania Raya, Ian Blackford menyebut Boris Johnson, kandidat terkuat pengganti Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May seorang "rasis" yang tidak dapat dipercaya memimpin London.

Blackford mengatakan pada debat House of Commons Rabu (19/6) bahwa Johnson, yang mewakili Partai Konservatif memiliki catatan yang terkenal tentang komunitas penghinaan di Inggris.

"Apakah perdana menteri menyadari, tidak hanya anggota rasis, dia juga memicu perpecahan di masyarakat dan memiliki catatan ketidakjujuran?" Kata Blackford sambil mengajukan pertanyaan kepada Perdana Menteri May yang akan keluar.

Dalam pertemuan itu, Blackford diminta menarik pernyataannya itu terkait komentarnya tentang Johnson, yang saat ini adalah anggota parlemen.

"Anggota itu menyebut wanita Muslim `kotak surat`, menggambarkan orang-orang Afrika memiliki `semangka tersenyum`, dan cercaan menjijikkan lain yang tidak akan pernah saya hargai dengan mengulangi," kata anggota parlemen Skotlandia itu.

"Jika itu bukan rasis, Tn. Pembicara, Saya tidak tahu apa itu," sambungnya.

Pernyataan itu muncul setelah Johnson mendapatkan petunjuk baru dalam upayanya untuk menjadi perdana menteri berikutnya dengan memenangkan dukungan 126 dari 313 anggota parlemen Tory dalam pemungutan suara pada Selasa (17/6).

Mantan walikota London dan mantan menteri luar negeri berhasil meningkatkan basis dukungan publiknya dengan berjanji akan membawa Inggris keluar dari Uni Eropa pada akhir Oktober.

Namun, banyak yang khawatir Inggris akan menjadi masyarakat yang kurang toleran di bawah Johnson mengingat pandangannya tentang imigrasi dan minoritas.

Johnson menuai kecaman musim panas lalu saat menulis artikel untuk Daily Telegraph yang mengatakan wanita Muslim mengenakan burqa seperti perampok bank dan kotak surat.

Studi setelah publikasi opini lalu menunjukkan, kejahatan rasial terhadap Muslim di Inggris, terutama terhadap wanita yang mengenakan burqa, telah meningkat secara signifikan di seluruh negeri.

KEYWORD :

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Ian Blackford




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :