Sabtu, 23/11/2024 15:48 WIB

Pelatihan Sphere Tingkatkan Mutu Jurnalis Kemanusiaan

Sedikitnya 26 jurnalis dari media cetak, online dan elektronik mengikuti pelatihan tersebut.

Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati dalam acara pelatihan Pengenalan Sphere Bagi Jurnalis yang digelar Human Initiative, yang berlangsung selama dua hari di Hotel Fave, Kota Depok Selasa (02/07) hingga Rabu (03/07).

Jakarta, Jurnas.com - Peran media di saat bencana sangat penting untuk memberikan informasi terupdate kepada masyarakat terkait bencana tersebut. Untuk itu, salah satu tugas media adalah mengedukasi masyatakat dengan informasi-informasi yang memberikan pengharapan.

Hal itu disampaikan Syahri Ramadan dari CRS Indonesia dalam acara pelatihan Pengenalan Sphere Bagi Jurnalis yang digelar Human Initiative, yang berlangsung selama dua hari di Hotel Fave, Kota Depok Selasa (02/07) hingga Rabu (03/07).

"Dalam kegiatan informasi, publikasi dan kampanye, para jurnalis harus memperlakukan korban bencana sebagai manusia yang bermartabat, bukan objek yang tidak berdaya," ujar pria yang disapa Adong.

Sedikitnya 26 jurnalis dari media cetak, online dan elektronik pelatihan tersebut. Selain Adong, para pembicara antara lain Presiden Human Initiative Tomy Hendrajati, Ari Djanuar Prasetyo, Muhammad Kaimuddin (Human Initiative), Lestantya R Baskoro (wartawan senior/Dewan Pers).

Menurut Adong, Sphere tak hanya dibutuhkan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan tapi juga para jurnalis untuk meningkatkan akurasi dalam pemberitaan bencana yang terjadi.

"Dengan adanya panduan ini akan memudahkan media-media dalam melihat indikator-indikator yang dipakai oleh lembaga kemanusiaan dunia," tambah Adong.

Senada dengan Adong, Muhammad Kaimuddin menilai Sphere adalah panduan standar minimum penanganan kebencanaan. Menurutnya, Sphere bertujuan untuk meningkatkan mutu tindakan organisasi kemanusiaan pada saat bencana terjadi, baik itu bencana alam maupun bencana manusia (konflik).

"Pelatihan panduan Sphere untuk jurnalis bertujuan memberikan pemahaman tentang panduan dan kode etik Sphere untuk para jurnalis. Selain itu, untuk memberikan pemahaman tentang kode etik Sphere dalam pemberitaan bencana," ujar Kaimuddin.

Penanganan bencana, lanjut Kaimuddin, tidak hanya mengandalkan kemampuan untuk memberikan bantuan material saja, tapi juga memberikan dukungan moral dan psikologis kepada korban.

"Pada kondisi seperti inilah media massa memberikan peranan penting dalam pemberitaan mengenai bencana," lanjut Kai.

Sementara itu, Presiden Human Initiative, Tomy Hendrajati, mengatakan, peranan media massa dalam pemberitaan bencana sangatlah penting untuk edukasi masyarakat. Namun menurutnya, perlu adanya standar serta kode etik yang harus diutamakan, maka pelatihan panduan Sphere bagi jurnalis penting untuk diselenggarakan.

“Kami pertama kali mengadakan pelatihan ini dan sekaligus momentum bagi kami untuk menuntaskan tugas dan program-program organisasi kemanusiaan,” ujar Tomy Hendrajati.

Tomy berharap dengan adanya pelatihan ini, para jurnalis mampu menumbuhkan harapan dalam diri masyarkat usai bencana bukan malah membuat orang larut dalam kesedihan bahkan traumatik.

"Adanya pelatihan ini diharapkan para jurnalis tak lagi menampilkan wajah-wajah kesedihan melainkan wajah harapan," katanya.

KEYWORD :

Pelatihan Sphere Human Initiative Jurnalis Kemanusiaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :