Sabtu, 23/11/2024 14:27 WIB

Orientasi Mapel PPKN di SD-SMA Disesuaikan

Mapel PPKN di SD hingga kelas dua SMP nantinya akan lebih banyak ditekankan pada pembentukan perilaku dan penumbuhan budi pekerti

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy

Jakarta, Jurnas.com – Orientasi mata pelajaran (mapel) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), akan mengalami penyesuaian orientasi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, penyesuaian yang dimaksud ialah mengubah penekanan antara pembentukan karakter melalui penanaman nilai Pancasila, dan penyampaian pengetahuan mengenai kewarganegaraan (civic).

“Pendidikan penanaman nilai Pancasila akan betul-betul fokus pada pembentukan karakter. Kami berharap dari tahun ajaran baru sudah mulai dilaksanakan,” kata Muhadjir di Kantor Kemdikbud Jakarta pada Rabu (10/7).

Dijelaskan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud Totok Suprayitno, mapel PPKN di SD hingga kelas dua SMP nantinya akan lebih banyak ditekankan pada pembentukan perilaku dan penumbuhan budi pekerti, ketimbang pengetahuan kewarganegaraan.

Sementara di tingkat SMA, pembentukan karakter dan budi pekerta akan dikurangi porsinya, dan sebaliknya lebih banyak diisi dengan materi kewarganegaraan.

“Makin tinggi, akan semakin kecil bagian karakternya. Ilmunya yang justru makin besar. (Mapelnya) sama, PPKN,” terang Totok.

Sementara Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Hariyono menuturkan, penyesuaian orientasi ini diharapkan dapat memicu para guru agar tidak melulu sibuk dengan bahan ajar, melainkan berupaya menggali potensi siswa untuk memperkokoh kepercayaan diri.

Hal senada juga disampaikan oleh Deputi Pendidikan dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Agus Sartono. Menurut dia, guru berperan penting menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui pembentukan karakter.

“Jadi, tidak sekadar membuat anak itu pandai. Pandai tidak bermakna jika tidak berkarakter,” tandas Agus.

KEYWORD :

PPKN Pendidikan Pancasila Muhadjir Effendy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :