Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir
Jakarta, Jurnas.com – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyebut pelatihan (retooling) dosen menjadi salah satu fokus pemerintahan Joko Widodo di periode 2019-2024.
Pasalnya, kata Nasir, di periode sebelumnya pemerintah sudah mengalokasikan retooling untuk 2.000 dosen. Namun ternyata peminatnya hanya 400 orang. Sementara hingga saat ini masih banyak dosen yang belum mengantongi sertifikat kompetensi.
“Fokus 2019-2024 ada dua sisi, yakni revitalisasi dosen dan revitalisasi laboratorium. Untuk revitalisasi dosen itu harus dengan retooling. Harus mendapatkan sertifikasi kompetensi,” kata Menristekdikti dalam seminar vokasi di Universitas Prasetya Mulya Jakarta, pada Rabu (17/7).
Dengan demikian, guna meningkatkan jumlah dosen tersertifikasi, Nasir mengatakan pemerintah sudah merancang dua cara. Pertama melakukan retooling ke luar negeri, bagi dosen yang memiliki kemampuan berbahasa asing.
Adapun cara kedua ialah retooling di sejumlah politeknik di Indonesia, dengan mendatangkan instruktur dari luar negeri, bagi dosen yang tidak memiliki kemampuan berbahasa asing.
Tidak Enak Jadi Menteri
“Semua bidang harus direvitalisasi. Karena banyak dosen yang sampai sekarang belum punya sertifikat kompetensi di bidangnya,” terang dia.
Menristekdikti juga bertekad meningkatkan jumlah peminat vokasi. Strateginya ialah dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk politeknik, serta menambah jumlah beasiswa yang diberikan kepada vokasi.
“Saya juga minta ke presiden agar ada tambahan (alokasi) untuk politeknik. Kita tidak ada melakukan ini pada perguruan tinggi lain, hanya politeknik yang akan kami dorong. Kalau bisa lebih besar, jadi lebih baik,” tandas dia.
KEYWORD :Retooling Dosen Mohamad Nasir Kemristekdikti