Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar (Foto: Muti/Jurnas)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Agama (Kemenag) meminta rekrutmen kelompok ekstrakurikuler Keluarga Remaja Islam Majelis Al-Ikhlas (Karisma) Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi ditunda, menyusul viral pengibaran bendera tauhid di sekolah tersebut.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ahmad Umar mengatakan, penundaan itu telah dia sampaikan kepada Kepala MAN 1 Sukabumi, untuk selanjutnya dibina.
"Saya bilang, Pak Kamad (kepala madrasah) kalau kita berhentikan kegiatan Kharisma terkesan ini betul-betul nyeleweng. Lalu bagaimanan kita bina dulu, paling tidak untuk rekrutmen penerimaan anggota baru ditunda dulu, jangan sekarang," kata Umar kepada Jurnas.com, pada Senin (22/7).
Rp381 Miliar BOP untuk 28 Ribu RA Segera Cair
"Tunggu suasana reda dulu dan pembinaan anak-anak ini. Coba kita cek dulu kegiatan mereka seperti apa," lanjut dia.
Menurut keterangan Umar, awal mulanya anggota Karisma mengibarkan bendera bertuliskan tauhid yang bertujuan menarik perhatian siswa baru, agar masuk ke dalam kelompok ekstrakurikuler tersebut.
Madrasah Diimbau Tetap Disiplin Prokes saat PTM
Karisma, kata Umar, sadar bahwa eskul tersebut tidak banyak peminat. Sehingga, akhirnya muncul gagasan untuk menggunakan logo tauhid sebagai brand.
"Dia (Karisma) tahu bendera La Ilaha Illallah itu bendera Islam, tapi dia enggak ada hubungan dengan HTI (Hizbut Tahrir Indonesia)," terang Umar.
Guna memastikan siswa tidak terkait dengan HTI, yang ditetapkan sebagai ormas terlarang oleh pemerintah, Umar sempat menanyakan keberadaan tokoh HTI di lingkungan madrasah. Namun pada siswa tersebut mengaku tidak tahu.
Umar juga meminta para siswa menyanyikan lagu Indonesia Raya, melafalkan Pancasila, hingga menanyakan perihal Indonesia diganti menjadi negara Islam.
"Para siswa menjawab tidak sepakat (diganti menjadi negara Islam)," tutur Umar.
Atas kejadian ini, Umar menduga adanya salah koordinasi antara pihak madrasah dan siswa. Dia beralasan, ruangan kepala sekolah dengan lapangan yang digunakan untuk masa orientasi siswa (MOS) cukup jauh.
"Jadi kalau misalnya kurang perhatian wajar. Saya cuma bilang, jangan sering di dalam ruangan. Kepala sekolah itu harus gerak, ditinjau kebersihannya, ketertibannya," tandas dia.
KEYWORD :Bendera HTI MAN 1 Sukabumi KSKK Madrasah