Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menyampaikan kehati-hatian atas segala upaya yang memulai konflik dengan negara itu. Ia menegaskan bahwa penyitaan kapal berbendera Inggris bukan tindakan pembalasan.
Demikian disampaikan Zarif kepada wartawan di Nikaragua, di sela tur Amerika Latin setelah pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
"Memulai konflik itu mudah, mengakhiri itu tidak mungkin," katanya setelah bertemu dengan rekannya dari Nikaragua Denis Moncada.
"Penting bagi semua orang untuk menyadari, penting bagi Boris Johnson untuk memahami, bahwa Iran tidak mencari konfrontasi," kata Zarif merujuk pada calon perdana menteri baru Inggris.
"Iran ingin memiliki hubungan normal denngan saling menghormati," tambahnya.
Pernyataan Zarif itu disampaikan setelah Inggris mengeluarkan ancaman atas penyitaan kapal berbendera Inggris pada Jumat (19/7). Stena Impero ditangkap dan dilakukan penyelidikan setelah kapal tanker itu menabrak kapal nelayan Iran di Teluk Persia.
Para pejabat Inggris menuding Teheran melakukan pembalasan atas penangkapan marinir Inggris terhadap seorang supertanker yang dioperasikan Iran di Selat Gibraltar pada 4 Juli.
Zarif mengatakan Iran hanya bertindak terhadap Stena Impero setelah melanggar peraturan maritim.
"Kapal Inggris telah menolak sinyalnya selama lebih dari yang diizinkan (dan) melewati saluran yang salah, membahayakan keselamatan dan keamanan pengiriman dan navigasi di Selat Hormuz, yang menjadi tanggung jawab kami," kata Zarif.
Ia juga menggambarkan penyitaan kapal supertanker di Inggris sebagai "pembajakan" dan "pelanggaran hukum internasional" oleh otoritas Inggris dan Gibraltar.
Pasukan angkatan laut Inggris menangkap kapal itu atas tuduhan membawa minyak Iran ke Suriah yang melanggar sanksi unilateral Uni Eropa terhadap negara Arab. Teheran membantah bahwa kapal super itu menuju Suriah.
Kemudian, Spanyol mengatakan Inggris telah mengambil tindakan atas permintaan Amerika Serikat (AS).
Washington memang berusaha untuk mengurangi ekspor minyak Iran menjadi "nol" sebagai bagian dari kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Teheran.
KEYWORD :Iran Inggris Selat Hormuz Mohammad Javad Zarif