Sabtu, 23/11/2024 08:52 WIB

China Tuding AS Hasut Demonstran di Hong Kong

Hong Kong dilanda protes keras selama berminggu-minggu atas Rancangan Undang-Undagn (RUU) ekstradisi yang pada dasarnya didukung pemerintah.

Para pengunjuk rasa mengenakan pelindung, berhadapan langsung dengan polisi di sebuah jalan di Distrik Sha Tin di Hong Kong pada 14 Juli 2019. (Foto: AP)

Beijing, Jurnas.com - Pemerintah China menyalahkan para pejabat Amerika Serikat (AS) karena menghasut demonstran yang berujung ricuh yang melanda Hong Kong.

Karena itu, Negeri Tirai Bambu mendesak Washington untuk mencabut tangan hitamnya  dari Hong Kong.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying melontarkan pernyataan tersebut saat ditanya tentang protes di Hong Kong pada konferensi pers di Beijing, Selasa (23/7).

Hong Kong dilanda protes keras selama berminggu-minggu atas Rancangan Undang-Undagn (RUU) ekstradisi yang pada dasarnya didukung pemerintah.

Tetap saja, para pengunjuk rasa terus melakukan aksi. Beberapa di antaranya juga menuntut pengunduran diri Ketua Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

Protes kadang-kadang berlangsung rusuh. Para demonstran melemparkan benda ke polisi atau merusak gedung-gedung pemerintah dan jalan-jalan.

Hong Kong, bekas koloni Inggris, dikembalikan ke China pada tahun 1997 di bawah kesepakatan satu negara, dua sistem yang menjamin totonomi, termasuk sistem hukum yang terpisah dan independen.

Beijing telah memperingatkan terhadap campur tangan asing serta kekerasan oleh para pengunjuk rasa.

KEYWORD :

Hong Kong China Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :