Sabtu, 23/11/2024 14:26 WIB

Kedubes China di Washington Kecam Sanksi Minyak AS

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan perusahaan China secara sadar terlibat dalam transaksi untuk pembelian atau akuisisi minyak mentah dari Iran.

Tugboat merapat ke tanker minyak Eagle Varna yang membawa minyak mentah impor di Pelabuhan Zhoushan di kota Zhoushan, provinsi Zhejiang China Timur, 4 Juli 2018. (Foto: PressTV).


Washington, Jurnas.com -  Kedutaan Besar China di Amerika Serikat (AS), menentang dengan tegas sanksi Gedung Putih terhadap perusahaan energi Zhuhai Zhenrong Co Ltd.

"China dengan tegas menentang sanksi sepihak AS dan yurisdiksi lengan panjang terhadap China serta negara-negara lain yang menerapkan hukum domestiknya," kata seorang juru bicara kedutaan tersebut seperti dikutip Reuters.

Pada Senin (22/7), Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan perusahaan China secara sadar terlibat dalam transaksi untuk pembelian atau akuisisi minyak mentah dari Iran.

"Kami mendesak AS untuk segera memperbaiki kesalahannya dan dengan sungguh-sungguh menghormati hak dan kepentingan hukum pihak lain," tegasnya.

Zhuhai Zhenrong adalah salah satu perusahaan minyak terbesar yang didukung negara China untuk mengangkut minyak mentah Iran.

Atas sanksi yang diberlakukan Paman Sam, perusahaan dan kepala eksekutifnya, Youmin Li, dilarang terlibat dalam transaksi valuta asing, perbankan atau properti di bawah yurisdiksi AS.

Agustus lalu, AS memberlakukan kembali sanksi sekundernya terhadap produk baja dan aluminium Iran, emas dan logam mulia, grafit dan batu bara untuk menghambat aliran pendapatan vital negara itu.

Beijing menegaskan bahwa  kerja sama China dengan Iran adalah sah berdasarkan hukum internasional dan harus dihormati.

Kedua negara adikuasa ekonomi itu terlibat dalam perang dagang yang meningkat sejak tahun lalu, yang berujung pengenaan tarif barang satu sama lain senilai ratusan miliar dolar.

"Peningkatan lebih lanjut dalam tarif AS untuk barang-barang Cina dapat bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi global jauh lebih rendah dan mendorong kerja sama Iran-Cina," kata Bank of America Merrill Lynch dalam catatan Juni.

Menurut Bloomberg, kapal tanker menurunkan jutaan barel minyak Iran ke tangki penyimpanan di pelabuhan China, menciptakan tumpukan minyak mentah di ambang pintu pembeli terbesar dunia.

Dua setengah bulan setelah Gedung Putih melarang pembelian minyak Iran, minyak mentah negara itu terus dikirim ke sebuah penyimpanan China.

"Pasokan ini tidak melanggar bea cukai setempat atau muncul dalam data impor negara, dan tidak harus melanggar sanksi," tambahnya.

Bloomberg mengatakan setidaknya sepuluh kapal induk minyak mentah yang sangat besar dan dua kapal yang lebih kecil milik Perusahaan Minyak Nasional Iran yang dikelola negara dan negara tujuannya saat ini negara Asia atau berhenti di lepas pantai.

Kapal-kapal tersebut memiliki daya dukung gabungan lebih dari 20 juta barel.

KEYWORD :

Sanksi Minyak Iran China Zhuhai Zhenrong




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :