Sabtu, 23/11/2024 08:59 WIB

Pemadaman Listrik Kembali Melanda Venezuela

Pemadaman terjadi sejak Senin (22/07) dan hilangnya nasional pertama listrik sejak Maret. Maduro menyatakannya sebagai

Bendera Venezuela (foto: upi.com)

Jakarta, Jurnas.com - Pemadaman listrik kembali menggelapkan Venezuela, sekaligus menggganggu transportasi dan layanan telepon. Oleh karenanya, Nicolas Maduro menyalahkan serangan elektromagnetik tersebut.

Pemadaman terjadi sejak Senin (22/07) dan hilangnya nasional pertama listrik sejak Maret. Maduro menyatakannya sebagai "serangan kriminal."

"Dengan serangan pidana baru terhadap perdamaian negara, pemerintah Bolivarian dan angkatan bersenjata dikerahkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," twitt Maduro dilansir UPI.

Beberapa melaporkan secara online kekuatannya telah kembali ke beberapa daerah Senin malam. Tidak jelas Selasa berapa banyak negara yang tersisa tanpa listrik. NetBlocks, sebuah organisasi nirlaba yang melacak pemadaman, mengatakan Senin pemadaman itu mengganggu 94 persen infrastruktur telekomunikasi.

"Semua negara bagian Venezuela telah terkena dampak yang parah," kata Netblocks. "Insiden baru ini memiliki tingkat keparahan yang mirip dengan gangguan daya pada awal 2019 tanpa ada tanda-tanda pemulihan segera."

Netblocks mengatakan Selasa pagi lebih baik daripada 90 persen negara itu masih tidak memiliki kekuatan. Pemimpin oposisi dan Presiden Majelis Nasional Juan Guaido menyalahkan penghentian rezim Maduro.

"Mereka berusaha menyembunyikan tragedi itu dengan penjatahan [kekuatan] di seluruh negeri, tetapi kegagalan itu terbukti: Mereka telah menghancurkan sistem kelistrikan dan tidak memiliki jawaban," katanya.

KEYWORD :

Pemadaman Listrik Venezuela




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :