Sabtu, 23/11/2024 14:33 WIB

Inovasi Masyarakat Sipil Butuh Dorongan Pemda

Inovator non lembaga litbang (penelitian dan pengembangan) maupun perguruan tinggi, yang lahir di tengah masyarakat kerap kesulitan mengembangkan inovasinya

Kasubdit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Eka Gandara (tengah) | Foto: Muti Jurnas

Jakarta, Jurnas.com – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk mempertemukan para inovator yang berasal dari kalangan masyarakat sipil, dengan kalangan industri.

Pasalnya, selama ini inovator non lembaga litbang (penelitian dan pengembangan) maupun perguruan tinggi, yang lahir di tengah masyarakat kerap kesulitan mengembangkan inovasinya. Padahal secara manfaat, inovasi dari masyarakat sering kali membawa dampak yang dapat dirasakan langsung.

“Inovasi yang dihasilkan oleh masyarakat bawah, itu inovasi yang berakar dari masalah mereka sehari-hari. Tapi dari permasalahan itu bisa menjadi solusi orang banyak,” kata Kasudbit Kemitraan Strategis dan Wahana Inovasi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemristekdikti, Eka Gandara, pada Kamis (25/7) di Jakarta.

Selain menjadi mediator antara inovator dan industri, Kemristekdikti menyebut pemda juga dapat berperan sebagai regulator dengan cara menciptakan iklim terjadinya kemitraan, serta eksekutor untuk memberikan sejumlah skema pendanaan.

“Jangan sampai mereka hanya menghasilkan prototype saja, tidak berpartner dengan industri, barangnya tidak berkembang,” tegas dia.

Dengan alasan ini pula, lanjut Eka, pemerintah akan memberikan anugerah penghargaan Labdha Kretya bagi para inovator. Adapun inovator yang masuk nominasi, ialah peneliti yang murni dari masyarakat, bukan dari perguruan tinggi maupun lembaga litbang.

Hingga saat ini, Eka mengungkapkan sudah ada tujuh nominator yang lolos ke Jakarta. Para nominator tersebut, merupakan inovator terbaik di daerahnya masing-masing, untuk selanjutnya dipilih satu inovator dalam ajang Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-24 di Bali, pada Agustus mendatang.

“Tujuh nominator ini merepresentasikan tujuh bidang fokus juga, yaitu ICT, energi, pangan, transportasi, dan beberapa bidang fokus lainnya. Ternyata penelitian yang ada di masyarakat juga menyinggung fokus riset yang dilakukan oleh peneliti-peneliti di perguruan tinggi dan litbang,” ujar dia.

KEYWORD :

Penguatan Inovasi Sipil Kemristekdikti




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :