Sabtu, 23/11/2024 15:33 WIB

Arab Saudi Masuk Daftar PBB sebagai Pembunuh Anak-anak

Guterres mendesak Israel untuk segera menerapkan tindakan pencegahan dan perlindungan untuk mengakhiri penggunaan kekuatan yang berlebihan.

Sekjen PBB Antonio Guterres (Foto: Financial Tribune)

New York, Jurnas.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tahun ketiga memasukkan nama Arab Saudi dan sekutunya dalam kampanye militer mereka melawan Yaman dalam daftar hitam pembunuh anak dunia.

Menurut sebuah laporan, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, pada 2018, pertempuran koalisi yang dipimpin Saudi di Yaman membunuh atau melukai 729 anak-anak, hampir setengah dari total korban anak pada tahun itu.

Laporan kepala PBB, yang disampaikan kepada Dewan Keamanan pada Jumat (26/7), juga menyatakan bahwa korban Palestina yang disebabkan pemerintah Israel, terutama militernya, mencapai ketinggian empat tahun pada tahun 2018.

Laporan itu menunjukkan bahwa 59 anak-anak Palestina terbunuh, 56 pasukan Israel dan 2.756 lainnya terluka tahun lalu.

Guterres mendesak Israel untuk segera menerapkan tindakan pencegahan dan perlindungan untuk mengakhiri penggunaan kekuatan yang berlebihan.

"Saya mengutuk meningkatnya jumlah korban anak-anak, yang seringkali merupakan akibat dari serangan di daerah-daerah padat penduduk dan terhadap benda-benda sipil, termasuk sekolah dan rumah sakit," kata Guterres dalam laporan itu.

Para diplomat mengatakan Arab Saudi dan Israel dalam beberapa tahun terakhir berupaya menekan upaya untuk tetap berada di luar daftar itu, tetapi tidak berhasil.

Menanggapi laporan Jumat, Duta Besar Saudi untuk PBB, Abdadllah Al-Mouallimi, mengklaim kehidupan setiap anak sangat berharga untuk Riyadh. Ia mempertanyakan sumber dan keakuratan laporan, menggambarkan angka tersebut berlebihan.

Pernyaan itu dilontarkan setelah Guterres mengatkan, lebih dari 80.000 anak-anak Yaman di bawah lima tahun meninggal akibat dari kekurangan gizi parah yang disebabkan agresi koalisi yang dipimpin Saudi terhadap rakyat Yaman.

Perang yang dimulai pada Maret 2015 sudah menelan ribuan korban wanita dan anak-anak Yaman. Angresi itu juga menyebabkan sejumlah infrastruktur Yaman hancur.

Kementerian Kesehatan Yaman mengumumkan, satu anak Yaman meninggal karena kekurangan gizi setiap 10 menit. Laporan itu, yang dikutip oleh TV al-Mayadeen, mengatakan kekurangan gizi telah mempengaruhi 2,3 juta anak di Yaman selama lima tahun terakhir.

Ini juga menunjuk pada pecahnya kolera sebagai akibat dari agresi koalisi yang dipimpin Saudi, mengatakan bahwa anak-anak merupakan 40 persen dari 3.700 orang yang didiagnosis dengan penyakit di negara yang dilanda perang.

KEYWORD :

Arab Saudi Antonio Guterres DK PBB Yaman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :