Harian Inggris menyebut kekuatan militer Iran lebih unggul dibandingkan Inggris di semua aspek. (Foto: Daily Express)
Teheran, Jurnas.com - Koran Daily Express menerbitkan grafik perbandingan militer Inggris dan Iran. Hasilnya, kekuatan militer Teheran lebih unggul dari London dari berbagai aspek utama.
"Perbandingan kekuatan militer Inggris dan Iran menunjukkan Inggris tertinggal dalam hal kekuatan tenaga kerja, darat dan laut dan sumber daya minyak bumi," tulis harian tersebut, Minggu (28/7).
Laporan tersebut mengutip data yang dirilis kelompok Global Fire Power (GFP), yang menunjukkan, Iran memiliki posisi yang lebih baik di antara banyak kriteria yang biasa digunakan untuk membandingkan kekuatan potensial suatu negara dengan potensi ketegangan militer.
Harian tersebut mengatakan, Iran memiliki keunggulan karena memiliki sejumlah besar personil militer, tank tempur, aset angkatan laut dan artileri, bersama dengan hampir 40 juta tenaga kerja militer atau hampir dua kali lipat jumlah orang yang tersedia di Inggris.
Selain itu, Iran juga memiliki produksi minyak harian yang jauh lebih tinggi, hampir lima kali lipat dari Inggris. Analis GFP mencap, sumber daya minyak sebagai sumber kehidupan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kampanye militer.
Selanjutnya, artikel itu menyebutkan, dari sekian keunggulan yang dimiliki Negeri Para Mullah itu, Inggris hanya unggul pada kekuatan udara.
Sayangnya, perbandingan yang digunakan artikel tersebut belum komprehensif, hanya mengandalkan analisis kekuatan militer yang belum sempurna dan numerik. Perbandingan itu juga mengabaikan kemampuan militer yang tidak simetris, faktor kunci dalam doktrin pertahanan Iran.
Koran yang berbasi di Inggris itu menerbitkan laporan tersebut di tengah kekhawatiran memantiknya konfrontasi militer antara kedua negara.
Ketegangan antara Teheran dan London memanas sejak Gibraltar, wilayah luar negeri Inggris menahan supertanker Grace 1, yang mengangkut 2,1 juta barel minyak Iran, awal bulan ini.
Penyitaan itu dilakukan atas dugaan kecurigaan, kapal Iran mengangkut minyak mentah ke Suriah, yang berada di bawah sanksi Uni Eropa sejak 2011 silam.
Iran menyebut tindakan London itu sebagai pembajakan dan berjanji menggunakan semua kapasitas politik dan hukumnya untuk menjamin pembebasan kapal dan menegakkan hak-haknya.
Inggris juga mengakan, tindakan Iran tidak dapat diterima dan menyerukan pembentukan misi yang dipimpin Eropa ke Teluk Persia untuk memastikan jalan yang aman di wilayah tersebut.
Menyusul perombakan kabinet Inggris pada Rabu (24/7), London belum memberikan rencana khusus untuk misi yang sudah diumumkan itu. Beberapa pengamat meragukan masuk akalnya inisiatif tersebut.
KEYWORD :Kekuatan Militer Inggris Iran