Sabtu, 23/11/2024 12:47 WIB

Ramai Tagar Berhenti Mengikuti Trump di Twitter

Tagar #unfollowTrump mulai beredar di media sosial pada Senin (29/7) pagi setelah Murphy muncul di MSNBC

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Kritik terhadap Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump meluncurkan gerakan #unfollowTrump di Twitter. Senator Chris Murphy (D-Conn.) mengatakan berhenti mengikuti Trump karena twitnya penuh kebencian, rasis, dan merendahkan.

"Saya berhenti mengikuti Presiden Amerika Serikat hari ini di Twitter, karena feed-nya (konten) penuh kebencian, rasis, dan merendahkan dari 200+ yang saya ikuti, dan secara teratur merusak hari saya untuk membacanya. Jadi saya ingin berhenti," tulisnya di akun Twitternya.

Tagar berhenti mengikuti Trump mulai beredar di media sosial pada Senin (29/7) pagi setelah Murphy muncul di MSNBC "Morning Joe" untuk menjelaskan keputusannya berhenti membuntuti akun @realDonaldTrump Trump.

"Kemarin pagi, saya baru saja memutuskan sudah cukup untuk memulai hari-hari saya dengan jenis negatifitas rasis, kebencian, merendahkan ini," jelas Murphy.

Setelah kicauan itu, pengguna media sosial lainnya juga berbondong-bondong menggunakan tagar #unfollowTrump untuk berhenti berlangganan konten Trump.

Pemilik akun Twitter, @eorlins mengatakan, "Saya jugaberhenti mengikuti @realDonaldTrump hari ini. Terima kasih telah memberikan contoh, @ChrisMurphyCT. Saya harap semua yang setuju akan mengikutinya. #unfollowTrump."

Kemudian pengguna lainnya mengatkan, sudah tidak mengikuti Trump sudah empat tahun yang lalu, seperti pemilik akun @taradublinrocks."Saya sudah #BlockedByTrump selama hampir 4 tahun, Chris, & Anda tidak benar-benar kehilangan apa pun, percayalah #UnfollowTrump."

Senator dari Connecticut atau negara bagian AS, mengaku sudah terjebak dalam lingkaran setan karena turun menanggapi unggahan-ungahan Trump.

Trump merupakan presiden ke-45 AS yang memiliki pengikuti di akun Twitter 62,4 juta.

KEYWORD :

Twitter Donald Trump Amerika Serikat Chris Murphy




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :