Minggu, 24/11/2024 06:00 WIB

Jerman Tolak Gabung Koalisi Militer AS di Teluk Persia

AS meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Jerman, dan secara resmi meminta negara Eropa Barat bergabung dengan misi maritimnya di Teluk Persia untuk melawan agresi Iran.

Militer Jerman dengan persenjataan canggihnya.

Berlin, Jurnas.com - Pemerintah Jerman, mengatakan, menolak proposal Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi militer di Teluk Persia guna melawan ancaman Iran. Tawaran itu datang disaat ketegangan meningkat antara Washington dan Teheran.

"AS baru-baru ini mempresentasikan konsepnya tentang misi pengamatan angkatan laut di Teluk Persia kepada sejumlah sekutunya, termasuk Jerman, dan meminta mereka untuk berpartisipasi," ujar Kementerian Luar Negeri Jerman dilansir Sputnik.

"Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas berulang kali menekankan, menurut pendapat kami, prioritas yang harus diberikan adalah meminimalisir ketegangan, dan upaya diplomatik. Kami sedang berkonsultasi dengan Prancis dan Inggris. Kami mengesampingkan strategi `tekanan maksimum`AS," ujarnya.

Pernyataan itu muncul pada hari yang sama Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, mengatakan, Berlin bekerja sama dengan Prancis dan Inggris di tengah ketegangan di Teluk Persia.

"Tujuan dari semua politisi yang bertanggung jawab adalah untuk mengamati situasi dengan sangat bijaksana dan hati-hati, dan tidak tidur dalam krisis yang lebih besar," kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan kelompok surat kabar Funke.

"De-eskalasi adalah urutan hari ini," katanya.

Sebelumnya, AS meningkatkan tekanan diplomatik terhadap Jerman, dan secara resmi meminta negara Eropa Barat bergabung dengan misi maritimnya di Teluk Persia untuk melawan agresi Iran.

"Kami secara resmi meminta Jerman bergabung dengan Prancis dan Inggris membantu mengamankan Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran," kata juru bicara Kedutaan Besar AS di Berlin, Tamara Sternberg-Greller.

"Anggota pemerintah Jerman sudah jelas bahwa kebebasan navigasi harus dilindungi ... Pertanyaan kami adalah, dilindungi oleh siapa?" sambungnya.

Jenderal Marinir AS, Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada 9 Juli bahwa AS sedang melanjutkan rencana untuk mengumpulkan koalisi yang konon bertujuan memastikan kebebasan navigasi di perairan Iran dan Yaman.

"Kami sekarang terlibat dengan sejumlah negara untuk melihat apakah kami dapat mengumpulkan koalisi yang akan memastikan kebebasan navigasi baik di Selat Hormuz dan Bab al-Mandab," kata Dunford.

"Jadi saya pikir mungkin selama beberapa minggu ke depan kita akan mengidentifikasi negara mana yang memiliki kemauan politik untuk mendukung inisiatif itu dan kemudian kita akan bekerja secara langsung dengan militer untuk mengidentifikasi kemampuan khusus yang akan mendukung itu," tambahnya.

Banyak politisi Jerman dilaporkan menyatakan keberatan besar tentang misi angkatan laut mana pun, dan khawatir langkah semacam itu, terutama yang diatur dan dipimpin AS dapat meningkatkan risiko agresi militer terhadap Iran.

KEYWORD :

Teluk Persia Jerman Amerika Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :