Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika, Mikhail Bogdanov dilansir (Foto: AFP)
Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia menyatakan kegelisahan dan kebingungan atas proposal Amerika Serikat (AS) terkait pembentukan koalisi keamanan maritim untuk berpatroli di perairan Timur Tengah.
"Sama sekali tidak jelas bagi saya apa yang disarankan rekan-rekan AS kami," kata Utusan Khusus Presiden Rusia untuk Timur Tengah dan Afrika, Mikhail Bogdanov dilansir kantor berita ITAR-TASS, Selasa (30/7).
Bogdanov mengatakan, Gedung Putih belum menghubungi Rusia terkait inisiatif tersebut. Namun dipastikan, Paman Sam akan menghubungi Moskow untuk menjelaskan keinginan dan maksud negara tersebut.
Rusia sendiri memiliki konsep terkait keamana teluk persia. "Kami mempromosikan konsep keamanan kolektif kami sendiri untuk wilayah Teluk Persia. Kami akan menerbitkannya lagi hari ini," kata Bogdanov.
Pernyataan itu dilontarkan setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan Washington sedang membentuk koalisi yang akan berpatroli di Selat Hormuz untuk menjaga jalur pelayaran itu agar tetap terbuka.
"Akan ada negara dari seluruh dunia yang berpartisipasi di situ," tambahnya.
Pada 19 Juli 2019, Komando Sentral AS mengeluarkan pernyataan yang mengklaim, sedang membentuk maritim multinasional, Operasi Sentinel, untuk meningkatkan pengawasan dan keamanan di saluran air utama di Timur Tengah.
Diterjang Rudal Rusia, Rumah Sakit Kyiv Batal Direnovasi karena Terindikasi Tender Curang
"Koalisi akan dibentuk mengingat peristiwa baru-baru ini di Teluk Persia," katanya.
Pada Selasa, Jepang juga mengkomunikasikan penentangannya terhadap gagasan itu. Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga mengatakan Tokyo tidak mempertimbangkan pengiriman pasukan militer untuk koalisi yang diusulkan.
AS dan beberapa sekutu Barat dan regionalnya mencoba menyudutkan Iran atas sejumah insiden, di antaranya beberapa ledakan yang menargetkan sejumlah kapal di Teluk Persia dan Laut Oman.
Mereka mengklaim Teheran telah berusaha membalas dendam terhadap upaya Washington untuk memblokir penjualan minyak Iran di seluruh dunia.
AS berusaha mengurangi pendapatan minyak Iran menjadi kosong setelah meninggalkan perjanjian nuklir dengan Republik Islam dan lainnya tahun lalu dan mengembalikan sanksi yang sudah dicabut di bawah perjanjian itu.
KEYWORD :Koalisi Maritim Amerika Serikat Jepang Iran Rusia