Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dan Mitra Wicara, di Bangkok, Thailand, Rabu (31/7).
Bangkok, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno L.P. Marsudi mendorong upaya percepatan penyelesaian negosiasi batas maritim (Zona Ekonomi Eksklusif/ZEE) antara Indonesia dan Vietnam.
Hal itu disampaikan pada pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Vietnam, Pham Binh Minh, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN dan Mitra Wicara, di Bangkok, Thailand, Rabu (31/7).
Pada saat pertemuan dilangsungkan, di Jakarta juga dilakukan pertemuan yang sifatnya lebih teknis membahas upaya percepatan penyelesaian negosiasi.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Dalam pertemuan di Bangkok, kedua Menlu menyambut baik kesepakatan mengenai metodologi untuk perundingan. Kesepakatan ini diharapkan akan mempermudah penyelesaian negosiasi.
Kedua negara juga sepakat mengenai perlunya disegerakan penyelesaian penyusunan Provisional Arrangement (PA) untuk mengatur sementara wilayah tumpang tindih guna menghindari kemungkinan munculnya insiden kapal-kapal nelayan di wilayah tumpang tindih.
Di samping itu, kedua Menlu membahas situasi di Laut China Selatan. Secara konsisten Indonesia menyampaikan bahwa perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan perlu terus dijaga.
"Oleh karena itu diperlukan kepercayaan. Dan kepercayan akan dapat tercipta jika semua pihak patuh pada hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982," ujar Retno.
Pertemuan ini merupakan bagian dari kegiatan Menlu RI menghadiri rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri ASEAN dan juga Pertemuan dengan Mitra Wicara ASEAN (AMM/PMC) yang dilaksanakan pada 30 Juli - 2 Agustus 2019 di Bangkok, Thailand.
KEYWORD :Retno L.P. Marsudi Bangkok Vietnam Laut China Selatan