Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo
Bangkok, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo berharap pembicaraan nuklir dengan Korea Utara, dapat dimulai kembali dalam waktu cepat.
Dia mengabaikan dua kali uji coba nuklir yang dilakukan oleh Pyongyang dalam waktu kurang dari satu minggu, yang membuat Jepang dan Korea Selatan gerah.
Dalam kunjungannya ke Bangkok, Thailand pada Rabu (31/7), Pompeo mengatakan kepada awak media bahwa beberapa pekerjaan untuk awal babak baru sudah dilakukan. Namun belum ada tanggal yang ditetapkan.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Dia menyebut saat ini AS sedang menunggu apakah menteri luar negeri Korea Utara datang ke pertemuan di Bangkok, untuk selanjutnya melakukan pertemuan khusus.
"Negosiator utama AS juga akan berada di Bangkok," demikian diwartakan oleh Associated Press.
Pembicaraan nuklir AS-Korut terhenti sejak KTT di Hanoi, Vietnam pada Februari lalu. Kedua negara gagal menyepakati perihal pencabutan sanksi dan denuklirisasi, namun sepakat untuk memperbarui negosiasi setelah Pemimpin Korut dan Presiden AS Donald Trump bertemu di Zona Demiliterisasi pada Juni lalu.
Diketahui, Korut kembali menembakkan dua rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timur, pada Rabu (31/7) pagi.
Menurut keterangan militer Korea Selatan (Korse), ini merupakan uji coba rudal balistik kedua Korut, dalam tempo waktu kurang dari satu minggu.
Dikutip dari AFP, Kepala Staf Gabungan Korsel mengatakan bahwa dua rudal tersebut diluncurkan dari Wonsan, sebuah kota yang merupakan lokasi liburan sekaligus tempat peluncuran reguler.
Rudal itu diyakini terbang sekitar 250 kilometer dengan ketinggian maksimum 30 kilometer. Saat ini, militer Korea dan Amerika Serikat berusaha mengumpulkan lebih banyak perincian.
KEYWORD :Korut Rudal Balistik Amerika Serikat Mike Pompeo