Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan, Teheran akan melanjutkan mengurangi komitmen di bawah kesepakatan nuklir untuk ketiga kalinya.
"Kami sudah mengatakan, jika JCPOA tidak sepenuhnya ditegakkan anggota lain, kami juga akan secara timbal balik mengurangi komitmen kami dan ini, memang, semua dalam kerangka JCPOA," kata Zarif pada Sabtu (3/8).
Teheran sudah mendukung komitmen nuklirnya dua kali sesuai dengan pasal 26 dan 36 dari perjanjian 2015, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).
Zarif menggarisbawahi bahwa semua terserah Iran untuk memutuskan apakah akan terus mengurangi kewajibannya.
Iran mengatakan tindakan timbal baliknya akan dibalik begitu Eropa menemukan cara praktis untuk melindungi ekonomi Iran dari sanksi AS sepihak yang diberlakukan tahun lalu ketika Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015.
Para penandatangan JCPOA Eropa sejauh ini gagal menegakkan komitmen mereka. Mereka hanya menyatakan dukungan vokal untuk kesepakatan itu, tetapi gagal memberikan insentif ekonomi yang berarti seperti yang dipersyaratkan dalam perjanjian nuklir.
Partai Eropa sudah melewatkan tenggat waktu 60 hari yang ditetapkan Teheran yang mendorong Iran mengurangi komitmen keduanya pada 7 Juli, yang menandai dimulainya tenggat waktu kedua bagi mereka.
Sebagai langkah pertama, Iran meningkatkan cadangan uraniumnya yang diperkaya hingga melampaui 300 kilogram yang ditetapkan oleh JCPOA.
Pada langkah kedua, Teheran mulai memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian di luar batas JCPOA sebesar 3,76 persen.
Iran sudah memperingatkan pihaknya mungkin mendorong maju dengan pengayaan uranium 20 persen dan melanjutkan kegiatan sebelumnya di reaktor nuklir air berat Arak dalam penahanan komitmen nuklir ketiga.
Zarif mengatakan penandatangan JCPOA lainnya meminta AS untuk bertanggung jawab atas situasi tersebut.
"Semua negara anggota komisi gabungan JCPOA dengan suara bulat menyimpulkan bahwa AS telah menyebabkan semua ketegangan ini, bahwa tuntutan Iran sudah jelas sejak awal dan bahwa mereka tidak pernah mengharapkan apa pun di luar JCPOA," katanya.
KEYWORD :Kesepakatan Nuklir Uni Eropa Amerika Serikat Iran