Sabtu, 23/11/2024 22:03 WIB

Australia Tak Ingin jadi "Kandang" Rudal AS di Asia

Perdana Menteri Australia Scott Morrison (Foto: Phil Noble/Reuters)

Canberra, Jurnas.com - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan Amerika Serikat (AS) tidak pernah meminta mengirim rudal jarak menengah di negaranya karena Canberra sudah pasti menolak.

"Itu tidak diminta kepada kami, tidak dipertimbangkan, tidak diajukan kepada kami. Saya pikir saya bisa mengatur garis di bawah itu," kata Morrison kepada wartawan di Brisbane, ibukota negara bagian Queensland, Senin (5/8) waktu setempat.

Ia juga menekankan, Australia akan menolak permintaan Gedung Putih untuk menjadi tempat rudal jika sudah waktu Paman Sam meminta.

Pernyataan itu dilontarkan setelah Menteri Pertahanan AS, Mark Esper mengatakan dalam kunjungannya ke Australia, Canberra sangat mendukung penyebaran rudal darat ke darat di Asia dalam beberapa bulan.

Pernyataan Esper mengikuti penarikan resmi Washington dari pakta kontrol senjata era Perang Dingin yang dikenal dengan sebutan INF.

AS mengklaim Rusia INF karena mengembangkan rudal yang dikenal sebagai 9M729. Rusia membantah tuduhan itu. Pada Januari, Rusia mempublikasikan spesifikasi rudal itu untuk membuktikan bahwa proyektil itu tidak melanggar INF.

Di bawah perjanjian itu, kedua belah pihak telah dilarang mengembangkan rudal nuklir yang diluncurkan darat dengan jangkauan dari 500 hingga 5.500 kilometer.

Pernyataan Esper itu membuat Rusia dan China berang dan berjanji akan mengambil tindakan balasan jika Washington menempatkan rudal darat di Asia.

KEYWORD :

Pakta Kontrol Senjata Rusia Amerika Serikat China Australia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :