Sabtu, 23/11/2024 11:28 WIB

Suriah Tolak Usulan AS-Turki Bikin Zona Penyangga

Suriah menolak usulan Amerika Serikat (AS) dan Turki, untuk membentuk zona penyangga di kawasan Suriah bagian utara.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan (Foto: Kevin Lamarque/ Reuters)

Damaskus, Jurnas.com - Suriah menolak usulan Amerika Serikat (AS) dan Turki, untuk membentuk zona penyangga di kawasan Suriah bagian utara.

Usulan tersebut lahir dari kesepakatan kedua negara pada Rabu (7/8) kemarin, yang bertujuan mengelola ketegangan antara Turki dan pasukan Kurid yang didukung oleh AS.

"Suriah tegas dan jelas menolak perjanjian antara penjajah Amerika dan Turki mengenai pembentukan zona aman di Suriah utara," kata salah seorang sumber dari Kementerian Luar Negeri dikutip dari AFP, pada Kamis (8/8).

"Kurdi Suriah yang telah menerima untuk menjadi alat dalam proyek AS-Turki yang agresif, telah memikul tanggung jawab historis," lanjut dia.

Lebih jauh, Damaskud menyebut zona penyangga yang merupakan ambisi ekpansi Turki dan Washington, dianggap sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan wilayah Suriah.

Sebelumnya Turki melakukan dua serangan lintas perbatasan ke Suriah pada 2016 dan 2018. Dalam serangan kedua, militer Turki menyerbu wilayah kantong Kurdi Afrin di barat laut.

Seperti diketahui, Turki menjadi rumah bagi 3,6 juta pengungsi Suriah, jumlah tertinggi di dunia. Negara itu telah menghadapi tekanan yang meningkat di dalam negeri, untuk mempercepat pemulangan para pengungsi ke wilayah Suriah yang bebas konflik.

Sementara orang Kurdi yang sebagian besar tidak terlibat dalam konflik antara berbagai kelompok pemberontak dan pemerintah Damaskus, mengambil keuntungan dari perang untuk mendirikan daerah otonom di timur laut. Turki menilai pendirian daerah otonom ini dengan penuh kecurigaan, menganggap para pemimpin Kurdi sebagai "teroris".

Ankara juga memandang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) sebagai bagian dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah berjuang melawan pemberontakan berdarah di Turki selama 35 tahun terakhir. Namun nyatanya YPG telah menjadi sekutu penting AS dalam perang melawan kelompok Negara Islam.

KEYWORD :

Turki Amerika Serikat Suriah Zona Penyangga




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :