Kapal perang Inggris di Teluk Persia (Foto: AP)
Teheran, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif mengutuk upaya Amerika Serikat (AS) untuk membentuk koalisi militer di Teluk Persia untuk melawan ancaman Iran. Ia menekankan, kehadiran pasukan militer di kawasan strategis itu akan mendatangkan rasa tidak aman.
Lewat akun Twittern pribadinya, Zarif menggambarkan Teluk Persia sebagai jalur vital dan karenaya menjadi prioritas keamanan nasioanal untuk Iran.
Ia menambahkan, Iran sudah lama bertindak sebagai penjamin keamanan maritim di badan air dan menekankan Republik Islam tidak akan enggan untuk menjaga keamanannya.
Demokrat Waspadai Kehadiran Kelompok pro-Palestina yang Tuntut Embargo Senjata dalam Konvensi
Sebelumnya pada hari itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi, menyebut kehadiran Israel di Timur Tengah merupakan sumber ketidakamanan dan ketidakstabilan.
Ia menyoroti bahwa Iran menganggap kemungkinan kehadiran Israel dalam koalisi pimpinan-AS di Teluk Persia sebagai ancaman yang jelas bagi keamanan nasionalnya, dan berhak untuk melawannya.
"Dalam kerangka kebijakan pencegahan dan pertahanan negara itu, Republik Islam Iran memiliki hak untuk melawan ancaman ini dan mempertahankan wilayahnya," kata Mousavi.
"Rezim AS dan rezim Zionis tidak sah bertanggung jawab atas semua konsekuensi dari langkah berbahaya ini," tambah jurubicara itu.
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan pada 7 Agustus bahwa rezim akan menjadi bagian dari koalisi yang dipimpin AS untuk melindungi keamanan Teluk Persia.
Katz mengklaim, Israel bertekad untuk menghentikan pemekaran Iran di kawasan Timur Tengah dan memperkuat hubungan Tel Aviv dengan negara-negara Teluk Persia.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami memperingatkan konsekuensi dari koalisi Amaritim AS di Teluk Persia, menekankan bahwa yang berhak menjaga keamanan regional hanya dalam lingkup negara-negara kawasan saja.
Dalam percakapan telepon terpisah dengan rekan-rekan Kuwait, Qatar dan Oman, Brigadir Jenderal Hatami, menggarisbawahi, koalisi militer yang ingin dibentuk AS dengan dalih memberikan keamanan pengiriman hanya akan semakin meningkatkan ketidakamanan di kawasan ini.
Keamanan kawasan adalah keprihatinan bersama Iran dan tetangga Teluk Persia. Karena itu, kami percaya, keamanan harus disediakan negara-negara kawasan, yang harus memasuki negosiasi konstruktif dalam hal ini, "catat menteri pertahanan Iran.
Jenderal Marinir AS Joseph Dunford, ketua Kepala Staf Gabungan, mengatakan pada 9 Juli, AS sedang melanjutkan rencana untuk mengumpulkan koalisi yang konon bertujuan memastikan kebebasan navigasi di perairan Iran dan Yaman.
"Keamanan kawasan adalah keprihatinan bersama Iran dan tetangga Teluk Persia, oleh karena itu, kami percaya bahwa keamanan harus disediakan oleh negara-negara regional, yang harus memasuki negosiasi konstruktif dalam hal ini," catat menteri pertahanan Iran.
"Jadi saya pikir mungkin selama beberapa minggu ke depan kita akan mengidentifikasi negara mana yang memiliki kemauan politik untuk mendukung inisiatif itu dan kemudian kita akan bekerja secara langsung dengan militer untuk mengidentifikasi kemampuan khusus yang akan mendukung itu," tambahnya.
KEYWORD :Telek Persia Iran Javad Zarif Amerika Serikat Israel